Dia menegaskan bahwa kebijakan kedua negara tak akan berubah dan Iran telah mempersiapkan langkah-langkah antisipasi sehingga Pilpres AS tidak akan berpengaruh.
"Tidak akan ada perubahan dalam mata pencaharian masyarakat dan tidak terlalu penting siapa yang menjadi presiden," kata dia.
Trump, yang sebelumnya menjabat sebagai Presiden AS pada 2017-2021, dikenal dengan sikap permusuhannya dengan Iran terutama setelah pemerintah AS secara sepihak mundur dari perjanjian nuklir 2018.
Pembunuhan komandan tertinggi militer Iran Jenderal Qassem Soleimani pada Januari 2020 lalu menyeret kedua negara ke ambang konfrontasi militer secara langsung.
Kembalinya Trump ke Gedung Putih diperkirakan akan meningkatkan ketegangan antara Teheran dan Washington di tengah konflik Israel di Gaza dan Lebanon yang bisa menggagalkan upaya menghidupkan kembali perjanjian nuklir. (ant/nsi)
Load more