“Belum ada kesepakatan yang dicapai mengenai waktu tertentu untuk gencatan senjata," katanya. "Kami menegaskan bahwa upaya dan kontak serius dan terus berlanjut dan tuntutan rakyat kami diketahui dan jelas."
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan dalam sebuah unggahan di Twitter pada Selasa bahwa serangan Israel "akan terus berlanjut selama diperlukan untuk memulihkan ketenangan" bagi semua warganya.
Netanyahu mengatakan serangan Israel telah "membuat Hamas mundur bertahun-tahun" - yang menurut beberapa komentator berita Israel bisa menjadi kemungkinan awal gencatan senjata dalam beberapa hari saat dia bisa mengklaim kemenangan.
Tetapi Amos Yadlin, mantan kepala intelijen militer Israel, mengatakan gambaran situasinya lebih rumit, seraya menyebut kerusuhan sipil di Israel, meningkatnya protes oleh orang-orang Palestina di Tepi Barat yang diduduki dan tembakan-tembakan roket dari Lebanon.
"Sejauh menyangkut (Hamas), apa yang terjadi di Tepi Barat dan mungkin dengan (kelompok Lebanon) Hizbullah dan warga Arab Israel - di sinilah Hamas menang," kata Yadlin di Channel 12 TV. "Dalam pertarungan militer, mereka kalah." (ito/ant/reuters)
Load more