Sebagai negara yang berkomitmen pada prinsip anti-kolonialisme dan kedaulatan nasional, Indonesia dapat memberikan dukungan melalui penguatan kerja sama bilateral dengan Ukraina dan negara-negara sahabat untuk memperkuat ekonomi global yang lebih adil. Indonesia juga berpotensi berperan dalam meningkatkan dialog internasional mengenai pentingnya menghormati kedaulatan dan martabat negara dalam menjaga stabilitas dan perdamaian dunia.
Day of Dignity & Freedom ini juga menjadi pengingat bahwa bangsa yang kuat adalah bangsa yang bersatu dalam prinsip kedaulatan, kesetaraan, dan martabat. Indonesia, sebagai negara yang menjunjung tinggi prinsip anti-kolonialisme dan kemandirian, akan terus mendukung perdamaian dan stabilitas dunia dengan cara-cara yang menghormati nilai-nilai luhur kemanusiaan.
"Peringatan ini menjadi refleksi bagi seluruh dunia, bahwa kebebasan dan martabat adalah hak yang tak dapat dicabut oleh siapapun. Setiap negara berhak untuk menentukan arah dan masa depannya tanpa tekanan atau ancaman dari luar," ungkap Radityo.
Hal ini juga diungkapkan oleh Alim Alive selaku Ukraine Institute pada keteranganya terhadap media bahwa Ukraina mendesak komunitas internasional untuk tetap teguh dalam mendukung perjuangannya, dengan pengakuan bahwa pembelaan terhadap kedaulatan Ukraina adalah bagian integral dari keamanan dan nilai-nilai dunia demokratis.
“Saya membayangkan masa depan di mana Ukraina bangkit lebih kuat, tidak hanya sebagai negara berdaulat tetapi juga sebagai simbol martabat dan nilai-nilai demokrasi bagi dunia. Saya juga berharap Ukraina berhasil mengembalikan wilayah-wilayahnya yang diduduki, termasuk kampung halaman saya, Krimea,” jelas Alim. (ebs)
Load more