Jakarta, tvOnenews.com - Konflik antara Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr dan Wapres Sara Duterte kian memanas, setelah muncul ancaman pembunuhan.
Sara Duterte secara terbuka di sebuah konferensi pers mengatakan sudah menyuruh seseorang untuk membunuh Presiden Ferdinand Marcos Jr alias Bongbong Marcos dan keluarganya jika suatu saat ia dibunuh.
Menanggapi hal itu, Pemerintah Filipina saat ini meningkatkan pengamanan terhadap Presiden Ferdinand Marcos Jr beserta keluarganya.
Komando Keamanan Kepresidenan (PSC) Filipina menegaskan pihaknya bakal berkoordinasi dengan penegak hukum untuk mencegah semua bentuk ancaman yang muncu.
"Ancaman apapun terhadap nyawa presiden dan keluarganya, terlepas asalnya, dan khususnya ancaman yang gamblang di depan umum, akan ditangani dengan sangat serius," tulis keterangan dari PSC Filipina.
PSC Filipina menegaskan bahwa ancaman pembunuhan itu dianggap sebagai isu keamanan nasional.
Sebelumnya, Wapres Sara Duterte mengancam akan membunuh presiden beserta istrinya dan Ketua DPR Filipina Martin Romualdez, yang merupakan sepupu Marcos.
"Saya sudah bicara dengan seseorang," tutur Sara Duterte, Jumat lalu.
"Saya katakan kepada orang itu, 'jika mereka membunuh saya, bunuh Marcos, Liza Araneta, dan Martin Romualdez', saya tidak bercanda," tambah dia.
Sebelumnya, Duterte menuduh Romualdez menginginkan dirinya tewas karena dianggap sebagai ancaman terbesar soal pencalonannya di Pemilu 2028.
"Jika saya terbunuh, saya bilang, 'jangan berhenti sampai kamu menghabisi mereka'. Dia lantas berkata 'iya'," ujar Duterte.
Tidak jelas siapa 'seseorang' yang dimaksud dan diminta untuk membunuh Presiden Ferdinand Marcos Jr beserta keluarganya.
Namun, kemungkinan yang dimaksud oleh putri mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte itu adalah seorang pembunuh bayaran. (ant/iwh)
Load more