"Inisatif ini untuk mempromosikan Wisata sehingga banyak pengunjung Dari benua Asia yang datang ke Uganda, tapi ini bukan hanya soal wisata tapi juga promosi perdagangan Dan aktifitas Ekonomis lainnya. Kami memang memiliki hubungan diplomasi tapi hubungan ekonomis Masih belum. Makanya Dari itu kami melakukan inisatif untuk memulai program ini," ujarnya dalam sesi wawancara pers di taman national Queen Victoria.
Mantan menteri sumber Daya Air Uganda tersebut juga menegaskan posisi negaranya, untuk membuka kerjasama Bisnis dengan Indonesia mengajak ASITA melihat Afrika.
"Untuk itu kami membawa kalian (Asita) kemari, sehingga kalian Dapat menjadi pembicara kami, Asita Dapat memaparkan bahwa kalian pernah kemari Dan melihat negara kami, Ya memang Masih ada kekurangan(dalam pariwisata) tapi Hal tersebut Dapat diatasi Dan kita Dapat melakukan kerjasama. Kami berharap Asita Dapat mengajak orang lain untuk datang mengunjungi Uganda."
Dilain pihak wakil ketua umum Asosiasi Perusahaan perjalanan wisata Indonesia (ASITA) Dr. Masrura Ram Idjal menanggapi positif kerjasama dengan pemerintah Uganda ini.
"Kami berharap ke depan Uganda menjadi salah satu destinasi baru untuk WNI dan Uganda menjadi kunci untuk memperluas market pariwisata inbound Indonesia di Afrika," ucapnya.
Baik kedutaan Uganda Dan ASITA berharap melalui kunjungan kerjasama di Afrika ini, Dapat memulai hubungan ekonomi yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.(chm)
Load more