Moskow, Rusia - Sebagian tentara Rusia kembali ke pangkalan mereka yang bersebelahan dengan Ukraina usai menyelesaikan latihan, menurut Kementerian Pertahanan Rusia pada Selasa.
Kantor berita Rusia Interfax yang mengutip kemenhan menyebutkan bahwa meski latihan besar-besaran di seluruh negeri masih berlangsung, sejumlah pasukan dari distrik militer Selatan dan Barat telah menyelesaikan latihan mereka dan mulai kembali ke pangkalan.
Kabar tersebut kontras dengan peringatan dari Amerika Serikat dan Inggris, bahwa Rusia kemungkinan bersiap menyerang Ukraina kapan saja.
Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss mengatakan Inggris perlu melihat mobilitas pasukan Rusia dari perbatasan dengan Ukraina untuk meyakini bahwa Moskow tidak berniat menyerbu Ukraina. Rekaman video dari kemenhan dan yang dipublikasi kantor berita RIA memperlihatkan sejumlah tank dan kendaraan lapis baja sedang dimuat ke gerbong kereta.
Menurut kementerian, otoritas akan menggunakan truk untuk mengantarkan sejumlah alat berat sementara pasukan akan berjalan kaki menuju pangkalan mereka.
Rusia telah menerjunkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina, termasuk kontingen besar untuk latihan gabungan di Belarus sampai 20 Februari, yang berarti bahwa Ukraina hampir dikepung oleh militer Rusia.
Pasar Rusia menanggapi positif kabar tersebut. Mata uang rubel, yang tertekan akibat kekhawatiran terhadap sanksi baru dari Barat jika terjadi perang, naik 1,5 persen sesaat setelah pengumuman kemenhan itu.
Moskow menyangkal berniat menyerang Ukraina. Namun mereka menuntut jaminan yang mengikat secara hukum dari AS dan NATO bahwa Kiev tidak akan diizinkan bergabung dengan blok militer tersebut. Pemerintah AS di Washington dan NATO di Brussels sejauh ini menolak memberikan jaminan itu.
Kanselir Jerman Olaf Scholz diperkirakan akan tiba di Moskow pada Selasa malam waktu setempat, untuk menemui Presiden Vladimir Putin dalam misi pertaruhan besar untuk menghindari perang.(chm/ant)
Load more