"Selama bimbingan belajar sepulang sekolah, saya dipukuli di asrama guru. Saat itu saya pikir dihukum karena nilai jelek itu wajar dan tidak berani bicara," sambung dia.
Seiring bertambahnya usia, ucap dia, Zhao Lusi mengaku dipukuli lagi karena gagal audisi.
"Saya terbiasa menangani segala sesuatunya sendiri dan tidak pernah mengembangkan kebiasaan mencari bantuan dari siapa pun," katanya.
Sebelumya, dia memilih untuk tidak mengungkapkan penyakitnya karena tidak ingin penyakitnya digunakan sebagai aksi publisitas.
Dia pun akhirnya bercerita dan mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang peduli kepadanya. (ant/nsi)
Load more