tvOnenews.com - Pemerintah China menegaskan komitmennya untuk terus transparan dalam menyampaikan data terkait peningkatan penyakit infeksi saluran pernapasan yang terjadi di negara tersebut.
"Kami secara rutin dan terbuka memberikan informasi mengenai penyakit menular sesuai dengan hukum yang berlaku," ujar Guo Jiakun, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, dalam konferensi pers di Beijing, Selasa (7/1).
Namun, untuk detail jenis penyakit dan lokasi penyebarannya, Guo menyarankan agar masyarakat merujuk langsung ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (CCDC).
CCDC menjelaskan bahwa kasus human metapneumovirus (HMPV) memang tengah dipantau, namun hingga kini tidak ditemukan indikasi wabah yang tidak biasa atau munculnya virus baru di China. Lonjakan infeksi pernapasan dianggap wajar, terutama selama musim dingin dan musim semi, yang dikenal sebagai periode risiko tinggi.
Penyakit pernapasan akut yang patut diwaspadai termasuk infeksi yang disebabkan oleh virus seperti rhinovirus, influenza, adenovirus, mycoplasma pneumoniae, respiratory syncytial virus, hingga novel coronavirus.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa meski infeksi pernapasan akut meningkat di China, intensitasnya secara keseluruhan masih lebih rendah dibanding tahun lalu.
Sementara itu, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan bahwa HMPV bukanlah virus baru di Indonesia.
"Virus ini sudah ditemukan sejak 2001 dan selama ini tidak menyebabkan kejadian besar. Publik hanya perlu menjaga kesehatan dan melakukan pencegahan sederhana," tegasnya.
Budi juga membantah rumor soal naiknya kasus HMPV di China. Menurutnya, virus yang dominan di sana adalah H1N1, atau flu biasa. "HMPV di China hanya berada di peringkat ketiga," tambahnya.
Gejala dan Pencegahan HMPV
HMPV dapat menyebabkan gejala seperti pilek, batuk, demam, kesulitan bernapas, hingga masalah pernapasan serius pada anak-anak kecil dan lansia di atas 65 tahun. Meski demikian, infeksi ini umumnya dapat ditangani dengan pengobatan gejala.
Untuk mencegah penyebaran, masyarakat dianjurkan:
- Mencuci tangan secara rutin dengan sabun, terutama setelah berada di tempat umum.
- Menjaga daya tahan tubuh dengan cukup istirahat dan olahraga.
- Menghindari kontak langsung saat sakit. (aag)
Load more