LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Institute of Internasional Studies (IIS) UGM.
Sumber :
  • Tim tvOne - Andri Prasetyo

Negosiasi Jalan Keluar Terbaik Akhiri Konflik Rusia-Ukraina

Rusia dan Ukraina memulai perundingan damai setelah sekitar 4 hari terjadi konflik. Pertemuan delegasi kedua negara digelar di Gomel, Belarusia.

Selasa, 1 Maret 2022 - 08:44 WIB

Sleman, DIY - Rusia dan Ukraina memulai perundingan damai setelah sekitar 4 hari terjadi konflik. Pertemuan delegasi kedua negara digelar di Gomel, Belarusia.

Pakar studi Eropa sekaligus peneliti senior Institute of Internasional Studies (IIS) Universitas gadjah Mada (UGM) Muhadi Sugiono mengatakan negosiasi menjadi jalan keluar terbaik untuk mengakhiri konflik Rusia dan Ukraina.

"Seharusnya pintu negosiasi dibuka selebar-lebarnya agar Amerika Serikat dan negara-negara Barat dapat memahami apa yang menjadi kebutuhan Putin. Tanpa negosiasi, akibatnya justru akan fatal,” ujarnya dalam siaran pers Senin, (28/2/2022).

Muhadi menjelaskan konflik kedua negara berakar pada kecemasan Rusia terhadap Ukraina yang akan bergabung ke dalam NATO. Bagi Presiden Putin, ekspansi keanggotaan tersebut merupakan sinyal ‘pengkhianatan’ negara-negara pemenang Perang Dingin terhadap Rusia yang tak menghendaki perluasan NATO pasca-Perang Dingin.

"Saat ini, aksi NATO yang melakukan ekspansi keanggotaan ke wilayah timur mengancam posisi Ukraina sebagai 'benteng terakhir’ bagi Rusia. Jika Ukraina bergabung dengan NATO, perbatasan di antara Rusia dan NATO akan berhimpitan,” terangnya.

Baca Juga :

Apabila Ukraina bergabung ke NATO, kata Muhadi, maka persoalan yang lebih serius akan muncul. Oleh karenanya Rusia terlebih dahulu melancarkan manuver-manuver agresif sebelum hal itu benar-benar terjadi.

Salah satu caranya dengan menganeksasi Krimea, Donansk, dan wilayah-wilayah bagian timur guna menutup kemungkinan afiliasi NATO dengan Ukraina. Terlebih ada dugaan bahwa Rusia saat ini tengah dilanda kecemasan terhadap prospek hilangnya zona-zona penyangga (buffer zones) yang dapat menyokong keamanannya, khususnya Ukraina.

“Saat ini Rusia menuntut sesuatu yang telah lama ‘diklaimnya’. Persoalan Ukraina, bahkan menjadi ‘life and death’ bagi keamanan dan geopolitik Rusia. Dan, dalam keputusasaan, Rusia dikhawatirkan dapat menjadikan senjata nuklir sebagai opsi, entah secara terpaksa atau tidak,” ungkap Muhadi.

Namun, krisis ini ditengarai akan menjadi semakin kompleks apabila Amerika Serikat, Eropa, dan NATO terus menggunakan paradigma ‘menghukum Rusia’ melalui sanksi-sanksi ketat guna memancing perubahan sikap dan kebijakan Rusia. Cara berpikir ini tampaknya merupakan warisan euforia kemenangan perang Dingin AS dan sekutunya.

Merasa superior, AS dan sekutunya merasa percaya diri untuk menekan dan menghimpit Moskow. Persoalannya, usaha mengutuk dan menghukum Rusia itu tidak akan bisa menyelesaikan konflik bila sumber kekhawatiran Rusia soal perluasan NATO tidak turut didengarkan.

"Konflik ini dibingkai dengan media yang cenderung menyoroti sikap agresif Rusia. Akan tetapi, jika kita melihatnya dari perspektif konflik dan perdamaian, kita berbicara soal akar-akar permasalahan.

Salah satu alasan munculnya perang adalah karena negosiasi yang dilakukan antara Amerika Serikat dan negara-negara Barat gagal memperhatikan apa yang menjadi kekhawatiran Rusia—bahwa Rusia tidak ingin Ukraina menjadi bagian dari NATO,” papar Muhadi.

Salah satu implikasi strategi agresif Rusia adalah terganggunya stabilitas sistem internasional. Muhadi menambahkan, selain ancaman penggunaan senjata nuklir, sikap Amerika Serikat dan NATO terhadap Rusia pun turut mencemaskan kekuatan besar lainnya, termasuk Cina.

Walaupun bukan berarti Cina akan membantu Rusia untuk menyerang Ukraina, isu ini dinilai dapat memicu agitasi Cina lebih jauh–bahkan dapat direspons secara agresif–apabila Amerika Serikat memutuskan untuk terlibat secara langsung di Ukraina.

"Sejauh ini, dalam kasus-kasus tertentu, Cina bersikap sangat agresif, tetapi dalam kasus-kasus lainnya juga sangat responsif, misalnya terhadap AUKUS yang seolah-olah ‘mengepung’ Cina.

Respons Beijing terhadap pembentukan pakta tersebut sangat keras, meskipun hanya dalam taraf retorika. Satu-satunya yang akan membuat Cina akan bertindak sangat serius adalah kasus Taiwan,” ungkap Muhadi.

Lebih lanjut Muhadi menerangkan, konflik Rusia-Ukraina jika tidak segera diakhiri dapat berimbas ke dunia internasional. Sementara dampak langsung kepada Indonesia cenderung minim.

Akan tetapi, tahun ini Indonesia menjadi Presidensi G20 di mana Rusia, Uni Eropa, dan Amerika Serikat akan bertemu. Meskipun tidak membicarakan isu keamanan, forum ini kemungkinan besar dapat terdampak atau malah menjadi momen dialog, khususnya dalam isu kondisi ekonomi global.

Dalam catatan yang lebih mendesak, Muhadi menaruh perhatian pada konsekuensi humaniter yang dapat terjadi, khususnya terkait arus pengungsi yang mulai meninggalkan Ukraina.

“Setiap konflik selalu menjadikan warga sipil korban, baik secara sengaja maupun tidak. Akan tetapi, menjadi penting dan mendesak untuk menghindari terjadinya collateral damage (timbulnya kerusakan dan korban jiwa yang tidak diharapkan),” pungkas Muhadi. (Andri Prasetiyo/Buz).

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Baru Sandang Status Janda Ruben Onsu, Sarwendah dan Betrand Peto Langsung Lakukan Hal Ini, Bunda Onyo: My Everything...

Baru Sandang Status Janda Ruben Onsu, Sarwendah dan Betrand Peto Langsung Lakukan Hal Ini, Bunda Onyo: My Everything...

Setelah menyandang status janda Ruben Onsu, Sarwendah langsung berani melakukan hal ini bersama Betrand Peto. Bahkan hal itu sampai diunggah ke Instagramnya.
Miliki Program Sekolah Gratis, BEPRO Dukung Andra Soni Jadi Gubernur Banten

Miliki Program Sekolah Gratis, BEPRO Dukung Andra Soni Jadi Gubernur Banten

Pasangan Pilkada Banten 2024, Andra Soni dan Dimyanti Natakusumah mendapat dukungan dari relawan Prabowo yakni BEPRO.
Andil Timnas Indonesia Buat Jepang Klaim Posisi di Piala Dunia 2026

Andil Timnas Indonesia Buat Jepang Klaim Posisi di Piala Dunia 2026

Dua pertandingan berbeda pada Selasa (19/11/2024) antara Timnas Indonesia vs Arab Saudi dan China vs Jepang berlangsung hampir bersamaan. 
Tak Main-main Berantas Judi Online! Polda Sumut Ringkus 13 Orang Dalam Sepekan

Tak Main-main Berantas Judi Online! Polda Sumut Ringkus 13 Orang Dalam Sepekan

Polda Sumatera Utara (Polda Sumut) tak main main dalam memberantas praktik perjudian, baik online maupun konvensional. 
Sebut Timnas Indonesia Layak Menang, Herve Renard Merasa Arab Saudi Dihukum

Sebut Timnas Indonesia Layak Menang, Herve Renard Merasa Arab Saudi Dihukum

Pelatih Arab Saudi, Herve Renard secara blak-blakan menyebut jika Timnas Indonesia pantas meraih kemenangan atas tim asuhannya di Stadion Gelora Bung Karno.
Minta Perlindungan dari Tekanan Rancangan Permenkes, Petani Tembakau Optimalkan Pengaduan Lapor Mas Wapres

Minta Perlindungan dari Tekanan Rancangan Permenkes, Petani Tembakau Optimalkan Pengaduan Lapor Mas Wapres

Para petani tembakau dari berbagai wilayah di Jawa Timur mendatangi Kantor Sekretariat Wakil Presiden (Satwapres) di Jalan Kebon Sirih No.14, Jakarta Pusat,
Trending
Susul Kevin Diks, Shin Tae-yong Coret 3 Pemain dari Skuad Timnas Indonesia untuk Lawan Arab Saudi

Susul Kevin Diks, Shin Tae-yong Coret 3 Pemain dari Skuad Timnas Indonesia untuk Lawan Arab Saudi

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, akan mencoret tiga pemain tambahan setelah Kevin Diks untuk pertandingan melawan Arab Saudi, Selasa (19/11/2024).
Timnas Indonesia Naik ke Peringkat 4 Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 usai Lawan Arab Saudi dengan Syarat Begini

Timnas Indonesia Naik ke Peringkat 4 Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 usai Lawan Arab Saudi dengan Syarat Begini

Timnas Indonesia bisa naik ke peringkat empat klasemen Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia usai melawan Arab Saudi dengan syarat begini.
Kabar Baik! Timnas Indonesia Diuntungkan oleh Keputusan AFC dan FIFA, Garuda Bisa Masuk 3 Besar Grup C usai Lawan Arab Saudi dengan Skenario Ini

Kabar Baik! Timnas Indonesia Diuntungkan oleh Keputusan AFC dan FIFA, Garuda Bisa Masuk 3 Besar Grup C usai Lawan Arab Saudi dengan Skenario Ini

Timnas Indonesia diuntungkan oleh keputusan AFC dan FIFA karena bisa masuk tiga besar Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia usai melawan Arab Saudi.
Termasuk Kevin Diks, 3 Penggawa Diaspora Timnas Indonesia Ini Dipulangkan Shin Tae-yong di Tengah Kualifikasi Piala Dunia 2026

Termasuk Kevin Diks, 3 Penggawa Diaspora Timnas Indonesia Ini Dipulangkan Shin Tae-yong di Tengah Kualifikasi Piala Dunia 2026

Sejumlah penggawa Timnas Indonesia yang berstatus diaspora ini harus rela dipulangkan lebih cepat meski babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 masih berlangsung.
Timnas Indonesia Meroket di Klasemen Sementara Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 usai Kandaskan Arab Saudi

Timnas Indonesia Meroket di Klasemen Sementara Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 usai Kandaskan Arab Saudi

Timnas Indonesia berhasil meroket di klasemen sementara Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 usai mengandaskan Arab Saudi dengan skor 2-0, Selasa (19/11/2024).
Dua Pemain Baru untuk Timnas Indonesia Resmi Jalani Proses Naturalisasi, Erick Thohir Bicara Jujur soal Target  

Dua Pemain Baru untuk Timnas Indonesia Resmi Jalani Proses Naturalisasi, Erick Thohir Bicara Jujur soal Target  

Tim Geypens dan Dion Markx resmi jalani naturalisasi untuk Timnas Indonesia. Erick Thohir beberkan target, mulai dari Piala Dunia U-20 hingga Olimpiade 2028.
Bintang Arab Saudi Sampai Terpukau dengan GBK, Tak Sungkan Lempar Pujian Buat Markas Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026

Bintang Arab Saudi Sampai Terpukau dengan GBK, Tak Sungkan Lempar Pujian Buat Markas Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026

Salah satu pilar Arab Saudi, Abdullah Al Hamddan memberikan pujian kepada Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) jelang laga kontra Timnas Indonesia.
Selengkapnya
Viral