Bengaluru, India - Harga emas menguat di perdagangan Asia pada Jumat pagi, berada di jalur kenaikan mingguan terbaik sejak Mei 2021, karena investor berebut aset safe-haven, setelah Rusia menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa.
Emas di pasar spot terangkat 0,6 persen menjadi diperdagangkan di 1.946,41 dolar AS per ounce pada pukul 01.00 GMT, dan berada di jalur untuk kenaikan mingguan sekitar 3,0 persen. Emas berjangka AS juga menguat 0,6 persen, menjadi diperdagangkan di 1.948,60 dolar AS per ounce.
Pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di Ukraina terbakar pada Jumat pagi, setelah menjadi target serangan oleh pasukan Rusia, kata Wali Kota dari kota terdekat Energodar.
Rusia telah merebut pembangkit listrik nuklir Chernobyl yang sudah tidak berfungsi, sekitar 100 kilometer (62 mil) utara ibu kota Ukraina, Kyiv.
Pemerintah Amerika Serikat dan Uni Eropa telah memberlakukan sanksi terhadap individu Rusia, perusahaan, bank, dan bank sentral Rusia sejak Kremlin mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari.
Asosiasi Pedagang Logam Mulia London (London Bullion Market Association/LBMA) mengatakan kepada Reuters bahwa mereka telah meminta enam penyuling emas Rusia yang diakreditasi, jika mereka memiliki hubungan komersial dengan entitas Rusia yang dikenai sanksi dan bahwa hubungan tersebut, jika ditemukan, dapat mempengaruhi akreditasi mereka.
Kementerian keuangan Rusia mengatakan pada Kamis (3/3/2022) bahwa pihaknya menghentikan pembelian mata uang asing dan emas untuk tahun ini, sebagai bagian dari penangguhan bagian dari aturan fiskal yang berkaitan dengan penggunaan pendapatan minyak dan gas tambahan.
Load more