tvtOnenews.com, Jakarta - Kondisi kesehatan di Jalur Gaza semakin memburuk, dengan 80 persen pasien tidak bisa mendapatkan pengobatan yang diperlukan akibat kekurangan obat-obatan.
"Rumah sakit bahkan kekurangan kebutuhan paling dasar, dan 80 persen pasien tidak dapat mengakses pengobatan yang mereka butuhkan. Sistem perawatan kesehatan sangat memburuk, dan kami memperkirakan kematian baru setiap menit," ujar Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza Munir al-Barsh, pada Rabu (26/3/2025), kepada penyiar Al Jazeera.
Al-Barsh juga menyatakan bahwa serangan terbaru Israel telah menewaskan 15 tenaga medis serta melukai puluhan lainnya. Selain itu, sedikitnya 15 rumah sakit dan 23 ambulans mengalami kerusakan.
Serangan terhadap wilayah Palestina itu terus berlanjut sejak Selasa pekan lalu.
Kantor kepala otoritas Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa serangan diteruskan sebagai respons terhadap penolakan Hamas untuk menerima rencana AS dalam memperpanjang gencatan senjata serta melanjutkan pembebasan sandera.
Gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang dimulai pada 19 Januari berakhir pada 1 Maret.
Meskipun operasi militer tidak langsung dilanjutkan pada hari itu berkat upaya para mediator, pada 2 Maret Israel mengumumkan larangan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Load more