Yerusalem, Palestina - Pasukan Israel menggerebek kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur pada Jumat (15/4/2022).
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan 152 orang telah dievakuasi dari masjid dan dipindahkan ke rumah sakit terdekat, termasuk banyak yang mengalami luka di tubuh bagian atas.
Sementara menurut Direktur Masjid al-Aqsa Sheikh Omar al-Kiswani mengatakan, ada sekitar 400 orang ditangkap dalam serangan itu.
Petugas Medis Dilarang Masuk
Penggerebekan dimulai sesaat setelah selesai sholat subuh, sekitar pukul 05.30 WIB, dan berlanjut hingga sekitar pukul 09.30 WIB.
Pasukan Israel menyerbu halaman masjid dari beberapa gerbang, memanjat atap aula kiblat–bangunan utama di situs tempat shalat berjamaah–dan mulai menembaki jemaah, mencegah petugas medis mengakses gedung untuk merawat para jemaah yang terluka.
Rekaman yang dibagikan secara online menunjukkan gas air mata dan granat kejut ditembakkan di dalam aula doa berkubah perak.
Akibat serangan pasukan Israel itu, bangunan-bangunan di dalam kompleks Masjid AL-Aqsa rusak. Beberapa jendela bersejarahnya juga dihancurkan oleh pasukan Israel, menurut saksi mata.
Penyerangan kali ini diakui sebagai eskalasi besar, dikarenakan polisi Israel masuk ke dalam gedung.
Bukan Pertama Kalinya
Kemudian pada 1996, Israel memutuskan untuk membuka pintu masuk baru di sebelah barat kompleks Masjid Al-Aqsa.
Hal ini memicu bentrokan hingga kemudian menewaskan lebih dari 80 orang dalam tiga hari.
Lalu pada September 2000, saat pemimpin oposisi sayap kanan Israel Ariel Sharon mengunjungi kompleks Masjid Al-Aqsa, terjadi perlawanan Palestina kedua atau biasa disebut Infitada kedua.
Infitada kedua dimulai pada September 2020 dan berakhir pada 2005.Infitada kedua dikenal juga sebagai Infitada Al-Aqsa.
Infitada kali ini jauh lebih berdarah dari Infitada pertama, karena menewaskan lebih dari 4.300 orang, rasio kematian Israel dan Palestina saat itu sekitar tiga banding satu.
Pada akhir 2005 kekerasan sudah mulai mereda, namun Palestina terus terlihat memburuk.
Salah satunya, otoritas Palestina kehilangan dukungan karena tuduhan korupsi yang mulai meluas. Hal inilah yang kemudian membuat Hamas mampu memenangi pemilu 2006 dan mengambil alih kekuasaan pada 2007.
Selanjutnya pada 2017, tiga orang Arab-Israel melepaskan tembakan ke polisi Israel di dekat Masjid Al Aqsa, hal ini menewaskan dua polisi Israel.
Ketiga orang Arab-Israel tersebut kemudian melarikan diri ke kompleks suci, namun tak lama kemudian mereka ditembak mati oleh pasukan keamanan.
Pada 2019 polisi Israel kembali mengalami bentrokan dengan jemaah di kompleks Masjid Al-Aqsa, hal ini menyebabkan puluhan warga Palestina terluka selama acara penting Muslim dan Yahudi.
Kemudian pada 2021 saat bulan Ramadhan kekerasan kembali terjadi di Kompleks Masjid Al Aqsa.
Bentrokan terjadi antara polisi Israel dan jemaah muslim Palestina. Bentrokan kemudian berkembang menjadi peperangan antara kelompok Hamas dengan Israel selama 11 hari.
Peperangan tersebut menewaskan lebih dari 250 orang dimana sebagian besar terjadi di Gaza.
Apa Motif Penyerangan Israel?
Salah satu motif yang menenggarai penyerangan Israel terhadap Kompleks Masjid Al-Aqsa adalah diakuinya kompleks tersebut sebagai situs tersuci bagi Yahudi, karena menampung situs kuil pertama dan kuil kedua Yahudi.
Selain itu, Israel menganggap seluruh Yerusalem sebagai ibu kotanya yang tidak terbagi, yang di mana mereka menganggap Kompleks Masjid Al-Aqsa merupakan wilayah mereka.
Hal ini berbanding terbalik dengan Palestina yang menginginkan sektor timur sebagai ibu kota negara mereka ke depannya.
Diketahui, setelah Ka'bah yang terletak di Masjidil Haram, Makkah, dan Masjid Nabawi di Madinah, kompleks Masjid Al-Aqsa merupakan tempat suci ketiga bagi umat Islam. Sebelum Ka'bah menjadi kiblat, dahulu shalat merujuk ke kompleks Al Aqsa.
Selain itu, bagi umat Islam, kompleks Masjid Al-Aqsa adalah salah satu tempat suci dan diyakini menjadi bagian dari rangkaian Isra Mi'raj yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dimana saat itu turun perintah shalat lima waktu.
Berdasarkan sejarah islam, kompleks Masjid Al-Aqsa dibangun pada abad ketujuh Masehi oleh Umar bin Khattab di kawasan reruntuhan Kuil Kedua Yahudi yang dihancurkan oleh Romawi.
Sementara bagi umat Yahudi, kompleks Masjid Al Aqsa disebut sebagai Temple Mount atau juga disebut sebagai Har HaBayit, Bukit Bait Suci, dalam bahasa Ibrani.
(act/mg3/put)
Load more