“Junta menggunakan tahanan politik sebagai sandera,” kata juru bicara AAPP kepada Reuters, Minggu (17/4).
Jubir junta menyangkal data AAPP dan tidak menggubris permintaan untuk berkomentar.
Berdiri dekat polisi tak berseragam pada Minggu, kerabat yang terlihat cemas memegang papan nama orang-orang yang mereka cintai, kata wartawan lokal yang menolak disebutkan namanya karena alasan keamanan.
Ibu dari tahanan berusia 22 tahun yang ditahan delapan bulan lalu memberi tahu wartawan bahwa dia menunggu di luar Insein setelah anaknya menulis dia mungkin akan dibebaskan dalam amnesti April.
Ibu lainnya --puteranya yang seorang polisi ditangkap pada Juni karena terlibat dalam Gerakan Pembangkangan Sipil melawan junta-- mengatakan dia sudah menunggu di luar penjara beberapa kali selama periode amnesti.
“Saya punya firasat dia akan dibebaskan hari ini,” katanya seraya meminta untuk tidak disebutkan namanya karena takut akan pembalasan, kata wartawan.(ant/toz)
Load more