Washington/Tokyo - Kunjungan Presiden Joe Biden ke Jepang bulan ini diperkirakan bertepatan dengan peluncuran resmi strategi ekonomi baru AS untuk Indo-Pasifik, bahkan ketika China berusaha "sangat agresif" untuk mengisi kekosongan sejak Washington keluar dari pakta perdagangan regional, duta besar Tokyo untuk Amerika Serikat mengatakan pada Senin (9/5)..
Duta Besar Koji Tomita mengatakan, dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh Center for Strategic and International Studies Washington bahwa Jepang dan Amerika Serikat telah mengerjakan rincian Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik ( Indo-Pacific Economic Framework/IPEF), yang katanya, perlu mencapai keseimbangan antara inklusivitas dan standar yang tinggi.
Negara-negara Asia ingin meningkatkan hubungan dengan Amerika Serikat, tetapi frustrasi dengan keterlambatannya dalam merinci rencana keterlibatan ekonomi dengan kawasan itu sejak mantan Presiden Donald Trump keluar dari pakta perdagangan regional pada 2017.
Biden, yang akan mengunjungi Korea Selatan dan Jepang dari 20 Mei hingga 24 Mei, mengumumkan rencana IPEF tahun lalu. Dalam mengumumkan strateginya untuk kawasan Indo-Pasifik pada Februari, pemerintah mengatakan rencananya untuk meluncurkan IPEF pada awal 2022.
Tomita mengatakan, kunjungan Biden akan mengirim sinyal kuat bahwa Washington tetap fokus pada Indo-Pasifik terlepas dari perang di Ukraina. "Tapi ini bukan hanya sebuah pesan. Saya pikir kunjungan itu akan menunjukkan dengan sangat kuat bahwa Jepang dan Amerika Serikat bersama-sama siap untuk memainkan peran kepemimpinan dalam pembangunan ekonomi dan sosial di kawasan Indo-Pasifik yang lebih luas," katanya.
Tomita mencatat, bahwa kunjungan Biden akan mencakup pertemuan puncak kelompok Quad Amerika Serikat, Jepang, Australia dan India, sebuah kendaraan penting untuk tujuan itu. “Selain itu, saya mengharapkan kunjungan juga bertepatan dengan peluncuran resmi inisiatif Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik oleh Amerika Serikat. Dan kami sekarang mencoba untuk menyempurnakan ide-ide yang terkandung dalam inisiatif ini,” katanya.
Biden akan menjadi tuan rumah pemimpin Asia Tenggara pada pertemuan puncak khusus di Washington pada Kamis (12/5) dan Jumat (13/5), tetapi seorang diplomat Asia mengatakan IPEF tidak ada dalam agenda formal karena sebagian besar ekonomi ASEAN tidak akan menjadi salah satu penandatangan awal.
Load more