tvOnenews - Buntut dari maraknya kasus penembakan yang terjadi di Amerika Serikat, Senin (30/5/2022) kemarin, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengumumkan undang-undang kontrol senjata api untuk negaranya.
Undang-undang tersebut akan mencakup pembekuan nasional pada senjata api.
Selain mencegah penyalahgunaan senjata, undang-undang tersebut juga bertujuan untuk memerangi penyelundupan dan perdagangan senjata. Perubahannya dilakukan dengan meningkatkan hukuman pidana serta memperkuat langkah-langkah keamanan perbatasan.
Isi lain dari undang-undang tersebut salah satunya adalah menghapus lisensi senjata api dari individu yang terlibat dalam tindakan kekerasan dalam rumah tangga atau pelecehan.
“Dan kami akan memastikan bahwa mereka yang dianggap membahayakan diri sendiri atau orang lain harus menyerahkan senjata mereka kepada pihak berwenang,” tambah Trudeau.
Dua tahun lalu, pemerintah kanada juga telah melarang lebih dari 1.500 jenis senjata api serbu gaya militer.
“Kami juga melarang penjualan dan transfer magasin berkapasitas besar di bawah KUHP,” ujarnya.
“Hari ini, kami mengusulkan beberapa langkah terkuat dalam sejarah Kanada untuk menjauhkan senjata dari komunitas kami, dan membangun masa depan yang lebih aman bagi semua orang,” sambungnya.
RUU mengenai pembatasan senjata diluncurkan enam hari setelah penembakan massa di Uvalde. Peristiwa tersebut juga memicu seruan baru untuk kontrol senjata di seluruh Amerika Serikat. (Mzn)
Load more