Washington, Amerika Serikat - Presiden Joe Biden menuntut penjelasan dari para pengusaha minyak, kenapa tidak memasok lebih banyak BBM di pasaran ketika mereka meraih rezeki nomplok.
Raksasa energi di AS telah meraup untung besar sejak Rusia melakukan invasi ke Ukraina dan ketika AS menjatuhkan sanksi kepada Rusia.
Sejak itu, harga minyak mentah menyentuh angka 120 dolar AS per barel dan harga bensin di AS mencapai rekor 5 dolar per galon (Rp74.163 per 3,79 liter).
Biden pada Rabu mengirimkan surat kepada para pemimpin perusahaan, seperti Marathon Petroleum Corp, Valero Energy Corp dan Exxon Mobil Corp, dan mengatakan bahwa dia telah memerintahkan Granholm untuk menggelar pertemuan.
"Seperti ditegaskan presiden dalam suratnya, dia juga bersiap untuk menggunakan semua perangkat dan kewenangan yang wajar, sebagaimana mestinya, untuk membantu meningkatkan kapasitas dan keluaran, dan mengurangi harga bahan bakar," kata juru bicara departemen.
Menteri Energi Amerika Serikat Jennifer Granholm akan menggelar rapat darurat dengan produsen bahan bakar minyak pekan depan, kata juru bicara departemen, Kamis.
Ketegangan antara pemerintah AS dan Big Oil (sebutan bagi para perusahaan gas dan minyak terbesar di dunia) meningkat akibat lonjakan harga BBM di negara itu.
Load more