Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai mengatakan di Telegram bahwa pasukan Rusia "menembak di sepanjang garis depan", tetapi kemudian mengatakan serangan balik Ukraina telah menghantam gudang senjata dan amunisi Rusia dan memaksa Moskow untuk menghentikan serangannya.
Rusia, yang mengeklaim menguasai seluruh provinsi Luhansk akhir pekan lalu, membantah menargetkan warga sipil.
Pada Jumat, Ukraina telah memohon lebih banyak senjata canggih dari Barat yang menurut Kiev sejauh ini membantunya memperlambat pergerakan pasukan Rusia.
Beberapa jam kemudian, Presiden AS Joe Biden menandatangani paket senjata baru untuk Ukraina senilai hingga 400 juta dolar AS (Rp5,99 triliun), termasuk empat sistem roket artileri mobilitas tinggi (HIMARS) tambahan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berterima kasih kepada Biden atas bantuan persenjataan itu yang menurutnya merupakan kebutuhan prioritas.
"Persenjataan inilah yang membantu kami menekan musuh," katanya di Twitter.
Mengomentari pasokan senjata itu, kedutaan Rusia di Washington mengatakan Amerika Serikat ingin "memperpanjang konflik dengan segala cara" dan memberi kompensasi atas kerugian militer Ukraina.
Load more