Jakarta - Para delegasi dari negara-negara anggota G20 akan menggunakan mobil listrik saat berlangsungnya KTT G20 di Bali pada November mendatang. Berkaitan dengan hal tersebut PLN akan menyiapkan 70 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) ultra fast charging, 21 unit SPKLU fast charging dan 200 unit home charging di Bali.
Menurut Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, hingga akhir Juni segala persiapan dalam mendukung operasional mobil listrik para delegasi ini sudah mencapai 56,32 persen.
"PLN menyiapkan 21 unit SPKLU berjenis fast charging dan 70 unit SPKLU berjenis ultra fast charging untuk mendukung kebutuhan pengisian mobil listrik para delegasi. Kami sudah mempersiapkan semuanya dan saat ini capaian persiapan sudah 56,32 persen. Kita kebut proses ini supaya sebelum KTT semua sudah aman dan siap pakai," kata Darmawan di Jakarta, akhir pekan lalu.
70 SPKLU ultra fast charging ini akan disebar di dua tempat. 26 unit di Hotel Apruva Kempinski dan 38 unit ada di ITDC Nusa Dua. Untuk memastikan kebutuhan infrastruktur kendaraan listrik terpenuhi, PLN juga mempersiapkan 6 unit SPKLU lagi yang dapat direlokasi sesuai kebutuhan.
Sementara itu, untuk 21 unit SPKLU fast charging akan tersebar di 15 lokasi di Pulau Bali. Selain SPKLU, PLN juga menyiapkan 200 unit home charging. Nantinya, home charging ini akan digunakan untuk kendaraan operasional lainnya selama KTT berlangsung. Pemerintah berencana untuk menggunakan seluruh kendaraan operasional baik itu mobil listrik, motor listrik hingga bus listrik selama penyelenggaraan KTT G20 berlangsung.
"Untuk kesiapan home charging kini sudah mencapai 50,91 persen," ujar Darmawan.
Langkah yang dilakukan PLN ini bukan hanya semata mata untuk perhelatan G20 saja. Mengingat Bali merupakan wilayah destinasi wisata, maka usai acara ini SPKLU ini juga bisa langsung dimanfaatkan oleh masyarakat.
Hal ini merupakan wujud komitmen PLN dalam meningkatkan perhatian masyarakat terhadap kendaraan listrik. Dengan adanya infrastruktur yang sudah memadai maka masyarakat di Bali tak perlu ragu lagi untuk memiliki kendaraan listrik.
"Ini juga sebagai bukti nyata bagi dunia bahwa Indonesia sudah bergerak cepat dalam transisi energi, khususnya beralih dari mobil yang berbahan bakar fosil menjadi berbahan bakar listrik," ujar Darmawan.(nur/chm)
Load more