Wellington, 26/5 - Peretas yang menargetkan rumah sakit di distrik Waikato, Selandia Baru, membocorkan informasi rahasia pasien ke outlet media, saat sistem kesehatan sedang berjuang untuk kembali aktif lebih dari sepekan pasca serangan siber.
Sebuah kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan siber Dewan Kesehatan Distrik (DHB) Waikato, yang terjadi pekan lalu membocorkan sejumlah catatan dan dokumen resmi yang berisi nama, nomor telepon, serta alamat pasien dan staf, lapor Radio New Zealand dan media lokal lainnya.
Outlet media memutuskan untuk tidak melansir rincian tersebut dan mengalihkan email itu kepada pihak kepolisian.
Gangguan sistem kesehatan di Waikato masih berlanjut, mengacaukan perawatan pasien dan proses pembayaan gaji anggota staf. Pihak rumah sakit kini beralih ke proses manual untuk membantu tumpukan pasien seraya meminta masyarakat agar mencari alternatif untuk pengobatan non-kritis.
Otoritas tidak akan bersuara tentang apakah para peretas itu mengajukan tuntutan.
"Kami sadar bahwa pelaku kejahatan dapat melihat apa yang dikatakan di media, dan bahwa ini dapat memengaruhi perbuatan mereka. Atas dasar itulah, kami tidak dapat mengomentari hal ini lebih lanjut," kata CEO DHB Waikato, Kevin Snee melalui pernyataan.
Pemerintah menolak menyerahkan uang tebusan kepada para peretas.
Load more