San Diego, Amerika Serikat - Tim penyelamat tentara veteran menyebut paling tidak ada 200 orang yang tertinggal dalam upaya evakuasi warga negara Amerika Serikat di Afghanistan. Angka ini bahkan dinilai masih terlalu rendah dari jumlah riil di lapangan.
Beberapa grup yang menangani masalah ini mengaku terus menerus dihubungi oleh warga negara AS yang tidak tercatat dalam manifesto Kedubes AS di Afghanistan untuk dievakuasi. Sebagian orang-orang ini tidak tercatat diduga karena memiliki dua kewarganegaraan.
"Kami khawatir tidak ada yang akan menyelamatkan mereka," ujar Howard Shen, juru bicara untuk Cajon Valley Union School District di San Diego. Howard mengatakan ia mengenal salah satu keluarga yang tidak berhasil dievakuasi oleh tentara AS saat Taliban menguasai negara.
Mengetahui fakta ini, Presiden Biden berjanji akan tetap mengupayakan untuk memulangkan orang-orang yang masih tertinggal.
Associated Press melaporkan, satu keluarga yang terdiri atas orangtua dan tiga anak-anak, pergi ke Afghanistan untuk merawat neneknya yang sakit. Namun mereka terperangkap dalam situasi saat Taliban mengambil alih pemerintahan. Mereka juga tak mampu menembus ribuan orang yang mengantre di bandara Kabul saat pesawat AS terakhir meninggalkan bandara pada Agustus (31/8) lalu. (AP/afr)
Load more