Jakarta - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern akan mencabut pembatasan sosial (lockdown) nasional akibat virus corona. Pencabutan larangan ini untuk seluruh wilayah kecuali di kota terbesar Selandia Baru, Auckland.
Ardern yang mengatakan pembatasan akan dilonggarkan di luar Auckland mulai Rabu (8/9), terus mengupayakan strategi eliminasi untuk menurunkan jumlah kasus Covid-19 di negara itu.
Pembatasan tersebut dilakukan pemerintah Selandia Baru ketika negara tersebut kedatangan seorang turis yang terinfeksi Covid-19 dari Australia pekan lalu.
"Kami berada di ambang eliminasi (virus), tetapi kami tidak bisa menghapus pembatasan begitu saja,” kata Ardern pada konferensi pers yang disiarkan televisi, Senin (6/9), waktu setempat.
"Hari demi hari kami membuat kemajuan yang sangat baik. Yang tidak ingin saya lakukan adalah bergerak terlalu cepat dan kemudian melihat kenaikan kembali kasus infeksi," sambungnya.
Sekitar 1,7 juta orang di Auckland dan area sekitarnya, yang merupakan pusat wabah Covid-19 di Selandia Baru, akan tetap berada dalam penguncian tingkat 4 atau lockdown penuh hingga setidaknya 14 September.
Pelonggaran status waspada ke level 2 dari level 3 di seluruh negeri akan memungkinkan pembukaan kembali sekolah, kantor, dan bisnis. Perjalanan di tingkat regional juga akan diizinkan.
Penggunaan masker masih akan diwajibkan di sebagian besar tempat umum, termasuk toko dan mal. Tempat-tempat bersantai dan hiburan dalam ruangan akan dibatasi hingga 50 pelanggan dan 100 orang untuk tempat di luar ruangan.
Kasus baru harian Covid-19 dalam wabah saat ini di Selandia Baru telah turun dari puncaknya 85 kasus pada 29 Agustus menjadi 20 kasus pada Senin (6/9). Hingga saat ini, Selandia Baru "hanya" mencatatkan 27 kematian terkait infeksi virus corona.
Langkah lockdown dan penutupan perbatasan internasional yang diterapkan pemerintahan Ardern telah membantu mengendalikan Covid-19. (ant/afr)
Load more