Sumatera – 62 warga Negara Indonesia (WNI) yang jadi korban penyekapan di Kamboja berhasil diselamatkan. Maka dari itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi, lakukan pertemuan dengan 62 warga tersebut.
Bahkan, Menlu RI, Retno Marsudi tak sendiri menemui mereka (26 WNI tersebut), melainkan membawa beberapa pejabat Kepolisian Republik Indonesia. Dilansir dari Antara, menurut keterangan KBRI Phnom Penh, 26 WNI tersebut merupakan korban penipuan dan perdagangan manusia, yang bekerja untuk perusahaan penipuan daring (online scam) di Sinhanoukville, Kamboja.
Kemudian, 26 WNI tersebut telah juga dibawa oleh pihak KBRI dan berada di Phnom Penh sejak 1 Agustus 2022 dini hari. Dalam hal itu, KBRI Phnom Penh dibantu Kepolisian RI, dan saat ini tengah melakukan pendataan serta verifikasi terhadap para WNI tersebut.
Pada pertemuan itu, Menlu Retno menegaskan bahwa keselamatan para WNI selalu menjadi prioritas Pemerintah Indonesia. Lalu, ia juga menyampaikan bahwa pihak kepolisian kedua negara sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam mencegah aksi perdagangan manusia dan penyekapan serupa terulang.
“Semoga para WNI ikut membantu pemerintah untuk mengampanyekan pencegahan perdagangan manusia dengan secara hati-hati mencermati tawaran pekerjaan yang diberikan, khususnya tawaran dengan iming-iming yang menggiurkan,” kata Menlu Retno, seperti yang dikutip tvonenews.com, dari Antara, Selasa (2/8/2022)..
Di samping itu, 26 WNI tersebut juga menyampaikan terima kasih atas langkah penyelamatan yang telah dilakukan dan akan memberikan informasi selengkapnya kepada penyidik Polri untuk proses penegakan hukum terhadap pelaku perekrut di Indonesia.
Untuk diketahui, sebelum bertemu 26 WNI, Menlu Retno bertemu dengan Kepala Kepolisian Kamboja, Jenderal Neth Savouen. Kemudian, untuk proses pendataan dan wawancara selesai dilakukan, KBRI Pnomh Penh akan membantu administrasi keimigrasian dan memfasilitasi kepulangan 62 WNI tersebut ke Indonesia. (Aag)
Load more