Istanbul, Turki - China menyebut Amerika Serikat bisa meningkatkan pengerahan militernya di Selat Taiwan di tengah ketegangan kawasan itu.
“Saat ini, situasi di Selat Taiwan masih bergejolak. Kami akan waspada terhadap AS yang mengambil keuntungan dari situasi lintas selat untuk meningkatkan pengerahan militer dan mencoba menciptakan krisis yang lebih besar,” kata Menteri Luar Negeri China Wang Yi, merujuk pada kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan pekan lalu.
Dia menuduh Washington melakukan "tiga kesalahan besar" termasuk "sangat mencampuri urusan dalam negeri China, memaafkan dan mendukung pasukan 'kemerdekaan Taiwan', dan dengan sengaja merusak perdamaian di Selat Taiwan."
Pelosi berkunjung ke Taiwan pada 2 dan 3 Agustus 2022, meskipun Beijing telah memperingatkan bahwa pulau itu adalah “provinsi yang memisahkan diri” dan bahwa kunjungannya akan melanggar Kebijakan Satu China yang dianut negara itu.
Segera setelah Pelosi meninggalkan Taipei, Beijing meluncurkan latihan militer besar-besaran pada 4 Agustus yang berakhir pada Rabu (10/8).
Beijing juga memberi sanksi kepada Pelosi dan keluarga dekatnya atas perjalanan itu, mengesampingkan dialog militer dengan AS, serta menangguhkan kerja sama di bidang perubahan iklim, di samping enam "tindakan balasan" lainnya.
"Penyimpangan (yang dilakukan) Pelosi memuakkan, tidak hanya provokasi yang terang-terangan dan tidak masuk akal, tetapi juga lelucon politik yang pasti akan gagal," kata Wang dalam pernyataan yang dirilis Kementerian Luar Negeri China pada Jumat.
Load more