Kairo, Mesir - Bentrokan maut antara dua kubu milisi pecah di Ibu Kota Libya, dan menyebabkan 23 orang tewas dan 140 orang terluka. Hal ini menandakan kembalinya kekerasan di tengah kebuntuan politik yang panjang.
Eskalasi itu mengancam untuk menghancurkan ketenangan yang relatif telah dinikmati Libya selama hampir dua tahun terakhir. Negara kaya minyak itu jatuh ke dalam kekacauan, menyusul pemberontakan yang didukung NATO yang menggulingkan dan membunuh otokrat lama Moammar Gadhafi pada 2011.
Di antara korban tewas adalah Mustafa Baraka, seorang komedian yang dikenal karena video media sosialnya yang mengejek milisi dan korupsi. Baraka meninggal setelah dia ditembak di dadanya, kata Malek Merset, juru bicara layanan darurat.
Merset mengatakan layanan darurat masih berusaha untuk mengevakuasi korban luka dan warga sipil yang terjebak dalam pertempuran yang meletus semalam dan berlanjut hingga Sabtu malam.
Kementerian Kesehatan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa rumah sakit dan pusat medis di ibu kota ditembaki, dan tim ambulans dilarang mengevakuasi warga sipil, dalam tindakan yang "sama dengan kejahatan perang."
Dewan kota Tripoli menyalahkan kelas politik yang berkuasa atas situasi yang memburuk di ibu kota, dan mendesak masyarakat internasional untuk “melindungi warga sipil di Libya.”
Kekerasan tersebut menyebabkan kepanikan yang meluas di antara penduduk Tripoli. Rekaman yang beredar online menunjukkan rumah, fasilitas pemerintah, dan kendaraan tampaknya rusak akibat pertempuran tersebut. Rekaman lain menunjukkan pasukan milisi dikerahkan dan tembakan berat terjadi di langit malam.
Load more