“Mereka yang melakukan hype, menyebarkan desas-desus dan membuat tuduhan yang tidak masuk akal harus ditangani sesuai dengan hukum.”
Di tempat lain di kota, penduduk di satu lingkungan mengeluh kelaparan dan kehilangan pengiriman makanan yang memicu gelombang komentar online. Kemudian Pejabat setempat meminta maaf dan mengatakan mereka telah melakukan upaya terbaik serta mengaku kewalahan dalam menangani.
“Karena kurangnya pengalaman dan metode yang tidak tepat,” ujar mereka dalam pemberitahuan publik, dikutip dari APNews, Rabu (14/9/2022).
“Pasokan kebutuhan dasar tidak cukup, membawa ketidaknyamanan bagi semua orang. Kami sangat menyesal,” tambahnya.(mg1/chm)
Load more