Jakarta - Amerika Serikat, Inggris dan Australia akan membangun kerja sama keamanan di Indo-Pasifik untuk mengimbangi pengaruh China yang terus meningkat di kawasan itu. Di bawah kerja sama tersebut, AS dan Inggris akan memberikan teknologi dan kemampuan kapal selam bertenaga nuklir kepada Australia.
Ketiga pemimpin menekankan Australia tidak akan memasang senjata nuklir, tetapi menggunakan sistem propulsi nuklir pada kapal selam untuk menghadapi ancaman di masa datang.
“Kami harus mampu menghadapi situasi strategis saat ini di kawasan tersebut dan bagaimana hal itu dapat berkembang, karena masa depan negara kami dan bahkan dunia bergantung pada Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, yang bertahan dan berkembang dalam beberapa dekade mendatang," kata dia.
Pertukaran Teknologi
Seorang pejabat AS mengatakan kemitraan itu adalah hasil dari keterlibatan komando militer dan pemimpin politik di masing-masing negara.
Inggris yang belum lama ini mengirim sebuah kapal induk ke Asia telah mengindikasikan ingin berbuat lebih banyak di wilayah tersebut.
"Apa yang kami dengar dalam semua percakapan itu adalah keinginan Inggris Raya untuk meningkatkan perannya secara substansial di Indo-Pasifik," kata pejabat itu seraya menyebut hubungan historis Inggris dengan Asia.
Pejabat AS tersebut mengatakan Washington sebelumnya hanya sekali berbagi teknologi propulsi nuklir, yaitu dengan Inggris pada tahun 1958.
"Teknologi ini sangat sensitif. Terus terang ini merupakan pengecualian dalam kebijakan kami dalam banyak hal, saya tidak berharap ini akan dilakukan dalam keadaan lain di masa datang. Kami memandang ini sebagai (langkah) sekali saja."
Pengumuman ketiga pemimpin itu disampaikan sebelum AS menjadi tuan rumah pertemuan langsung pertama para pemimpin kelompok negara "Kuartet" (Australia, India, Jepang, dan AS) yang dipandang Washington sebagai sarana penting untuk melawan China. (ant/afr)
Load more