Jakarta - Setelah kehilangan sebagian wilayah yang didudukinya di Donbas, Ukraina timur, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi parsial untuk kelangsungan "operasi khusus"-nya di Ukraina.
Ini adalah mobilisasi militer pertama Rusia sejak Perang Dunia Kedua setelah mengalami kemunduran besar di palagan Ukraina. Upaya ini dianggap sebagai langkah mengubah konflik Rusia melawan Ukraina, menjadi konflik besar Rusia melawan Barat.
Ini karena Putin beralasan perubahan arah perang yang membuat Rusia menjadi lebih defensif terjadi karena Ukraina mendapatkan bantuan militer besar-besar dari Barat pimpinan Amerika Seikat.
Rusia berharap paling sedikit mendapatkan tambahan 300.000 tentara dari program mobilisasi parsial itu.
Mobilisasi parsial berbeda dari mobilisasi umum yang bisa membuat Rusia menghimpun kekuatan sampai 25 juta tentara.
Mobilisasi membuat setiap warga negara berusia antara 18 sampai 60 tahun terkena wajib militer.
Barat menganggap langkah ini menegaskan bahwa Rusia kewalahan menghadapi perlawanan Ukraina yang sudah merenggut jatuh korban yang banyak dari pihak Rusia.
Load more