Jakarta - Kepala Eksekutif Hong Kong, John Lee mengumumkan bahwa tidak lagi mengharuskan para pendatang internasional untuk karantina di hotel setelah hampir dua tahun.
Selain itu, para pendatang juga tidak lagi memerlukan tes PCR dalam waktu 48 jam sebelum keberangkatan. Namun, sebagai gantinya mereka harus menunjukkan hasil tes antigen yang dilakukan dalam waktu 24 jam sebelum keberangkatan.
“Meskipun kita tidak dapat mengendalikan epidemi, kita harus memberikan ruang maksimum untuk memungkinkan konektivitas dengan dunia. Hal itu membuat kita dapat memiliki momentum ekonomi dan untuk mengurangi ketidaknyamanan bagi para pendatang,” kata Lee, dikutip dari laman Ap Newsroom, Sabtu (24/9/2022).
Meskipun akan diberlakukan bebas karantina di hotel, para pendatang harus menjalani masa pemantauan selama tiga hari. Jika dinyatakan negatif selama tiga hari maka akan diizinkan untuk masuk ke tempat-tempat seperti bar atau restoran.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan harus ada keseimbangan antara risiko dan pertumbuhan ekonomi.
Setelah adanya pelonggaran pembatasan perjalanan di Hong Kong, hal itu memicu para pendatang terburu-buru untuk memesan tiket penerbangan dan menyebabkan situs web maskapai Cathay Pacific mengalami kunjungan yang tinggi. Pengunjung situs itu harus menunggu dalam antrian virtual untuk masuk.
Selama hampir dua tahun, Hong Kong mewajibkan kedatangan luar negeri untuk menjalani masa karantina wajib di hotel-hotel yang ditunjuk.
Selain itu, Taiwan juga diperkirakan akan melakukan hal yang sama bulan depan. Hal ini membuat China sebagai negara yang masih mewajibkan para pendatang untuk dikarantina.
Lee mengatakan pihak berwenang akan terus memantau situasi epidemi di Hong Kong untuk menentukan apakah relaksasi lebih lanjut mungkin dilakukan. Ia juga akan berpikir optimis bahwa pelonggaran persyaratan itu akan disambut oleh para pendatang yang ingin memasuki Hong Kong.
“Jika ada perkembangan positif seiring kemajuan kami. Akan ada lebih banyak ruang bagi kami untuk melakukan tindakan ekstra sehingga kami dapat memiliki lebih banyak ruang bagi kami untuk melakukan berbagai (kegiatan),” lanjut Lee.
Pelonggaran itu dilakukan saat Hong Kong akan bersiap-siap mengadakan beberapa acara penting, termasuk turnamen Rugby Sevens pada November mendatang dan pertemuan puncak perbankan internasional.
Pelonggaran persyaratan perjalanan itu mengundang respon beberapa warga setempat.
“Saya pikir harus selangkah demi selangkah, itu positif,” kata Samuel Tsang, seorang warga Hong Kong.
Namun, ada pula yang berpendapat bahwa pemantauan selama tiga hari untuk kedatangan masih merupakan tindakan yang merepotkan. (mg1/ree)
Load more