Dalam satu insiden yang dipublikasikan secara besar-besaran, sebuah kapal pukat baja China pada 2019 menabrak dan menenggelamkan kapal Filipina berlambung kayu di jangkar timur laut Kepulauan Spratly.
Kapal itu meninggalkan awaknya untuk kemudian diselamatkan oleh kapal penangkap ikan Vietnam.
Meskipun ada protes diplomatik dari Filipina, China membantah insiden itu disengaja, menyebutnya sebagai tabrakan yang tidak disengaja.
Selain sekitar 800 hingga 1.000 kapal penangkap ikan komersial di armada Spratly, China memiliki sekitar 200 kapal lain sebagai bagian dari milisi maritim profesional, menurut sebuah studi November yang ditulis bersama oleh Poling berdasarkan analisis laporan resmi China, citra satelit dan sumber lainnya. (mg2/ree)
Load more