Jakarta - Ribuan pelayat membanjiri tempat pemakaman Shinzo Abe di aula Nippon Budokan, pusat Kota Tokyo sejak Selasa (27/9/2022) dini hari.
Ribuan orang datang, meletakkan bunga dan membungkuk di depan foto Perdana Menteri lama di Jepang itu.
Upacara pemakaman dimulai pukul 14.00 waktu setempat (12.00 WIB) .
Prosesi dimulai dibawanya abu Shinzo Abe ke dalam ruangan aula oleh istrinya, Akie dengan diiringi musik dari band militer dan dentuman penghormatan.
Di dalam Budokan atau yang dikenal dengan tempat konser terpampang sebuah foto Shinzo Abe dengan ukuran besar.
Sementara di sekitarnya terdapat foto yang menunjukan Abe yang sedang berjalan-jalan dengan para pemimpin G7, berpegangan tangan dengan anak-anak, dan saat mengunjungi daerah bencana.
Pemakaman ini dihadiri puluhan kepala negara dunia seperti Wakil Presiden AS Kamala Harris, PM India Narendra Modi, dan Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin Saat Hadiri Prosesi Pemakaman Shinzo Abe (tim tvOne)
Sementara dari Indonesia hadir Wakil Presiden Ma’ruf Amin dbeserta Ibu Wury Ma'ruf Amin.
Sekitar pukul 13.45 waktu setempat, Ma'ruf dan Ibu Wury tiba di tempat acara.
Diketahui, Shinzo Abe adalah PM terlama di Jepang. Ia menjabat selama hampir sembilan tahun yakni periode 2006-2007, 2012-2014, 2014-2017 serta 2017-2020.
Abe mengundurkan diri pada 2020 karena alasan kesehatan.
Shinzo Abe (aptn)
Shinzo Abe meninggal dunia pada 8 Juli 2022 dalam usia 67 tahun setelah ditembak saat ia tengah berpidato di salah satu ibukota lama Jepang, Nara.
Abe ditembak pada pukul 11.30 waktu setempat dan langsung tak sadarkan diri.
Tidak lama setelah peristiwa berdarah itu, petugas berhasil menangkap pelaku di lokasi kejadian.
Pelaku penembakan bernama Tetsuya Yamagami (41), bekas anggota Pasukan Bela Diri Maritim Jepang.
Fakta-fakta penembakan Shinzo Abe
Dilansir dari kantor berita NHK, saat Shinzo Abe (67) sedang berpidato tiba-tiba terdengar suara letusan senjata sebanyak 2 kali yang diduga adalah suara tembakan. Shinzo Abe pun jatuh tak sadarkan diri dengan mengalami pendarahan di leher.
Berikut enam fakta penembakan Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang mengakibatkan meninggal dunia.
1. Seorang Pria Berusia 41 Tahun Bernama Tetsuya Yamagami Ditangkap Polisi
Tersangka penembak Shinzo Abe langsung disergap di lokasi. Dari hasil pemeriksaan, pelaku bernama Tetsuya Yamagami.
Yamagami adalah pria berusia 41 tahun dan merupakan warga kota di kawasan barat itu. Pria berusia 41 tahun tersebut menggunakan senjata api rakitan tangan yang mengenai bagian dada Shinzo Abe.
2. Polisi Sita Senjata Rakitan
Polisi senior di kota Nara, menyebutkan bahwa Tetsuya Yamagami menganggur dan menggunakan senjata rakitan ketika menembak Shinzo Abe.
Usai penembakan tersebut, aparat keamanan kemudian menggeledah rumah Tetsuya Yamagami, Jumat (8/7/2022) sekitar Pukul 05.00 sore waktu setempat.
Dalam penggeledahan itu, polisi menyita beberapa barang yang diduga sebagai senjata rakitan.
3. Pistol Rakitan Tetsuya Yamagami Bisa Luncurkan 6 Peluru Sekali Tembak
Tersangka Tetsuya Yamagami merakit sendiri senjata yang digunakan untuk melakukan aksi penembakan tersebut. Ia membuat senjata yang memiliki dua pipa dan senjata lain dengan enam pipa yang dibungkus menggunakan selotip.
Tetsuya Yamagami memiliki senjata dengan dua pipa agar menghindari kegagalan. Di senjata tersebut, Yamagami meletakan 6 buah peluru beserta bubuk mesiu sehingga dalam satu tembakan akan meletuskan 6 peluru sekaligus.
4. Tetsuya Yamagami Ketahui Lokasi Shinzo Abe
Pelaku penembakan Shinzo Abe itu mengatakan kepada polisi bahwa dia mengetahui tentang kunjungan mantan PM Jepang ke lokasi itu secara online.
5. Tetsuya Yamagami Mantan Anggota Militer dari Angkatan Laut Jepang
Tetsuya Yamagami merupakan mantan Angkatan Laut dan pasukan bela diri Jepang.
Bersumber dari Kementerian Pertahanan Jepang, Tetsuya Yamagami diketahui telah menjadi anggota dari pasukan bela diri maritim selama 3 tahun hingga tahun 200, tetapi klaim itu sedang diselidiki lebih lanjut.
6. Alasan Tetsuya Yamagami
Secara politik Tatsuya Yamagami mengaku tak memiliki dendam kepada Shinzo Abe.
"Itu bukan karena saya menyimpan dendam politik terhadap Abe," kata Penyidik dilansir dari Asahi Shimbun, Jumat (8/7/2022), dikutip tvOnenews dari NHK.
Namun, dalam pengakuannya yang lain ia mengatakan bahwa ia percaya bahwa Shinzo Abe merupakan salah satu bagian dari suatu organisasi keagamaan di Jepang.
"Tersangka mengaku dendam kepada organisasi tertentu, dan dia melakukan tindakan kriminal itu karena dia percaya mantan Perdana Menteri Abe memiliki hubungan dengan mereka," kata salah satu polisi senior di Nara, Jepang dikutip tvOnenews dari NHK. (uky/mii/pdm/put)
Load more