Jakarta – Korea Utara kembali menembakkan rudal balistik jarak pendek ke arah timur laut Korea Selatan pada Rabu (09/11/2022).
Aksi ini memperpanjang rentetan penembakan rudal oleh Korea Utara yang digambarkan sebagai simulasi serangan terhadap Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan rudal itu diluncurkan dari arah barat kota Sukchon, dan terbang melintasi negara Korea Utara menuju perairan di lepas pantai timur Korea Utara, dikutip dari APNews, Rabu (9/11/2022).
Militer Korea Selatan dan Jepang menilai bahwa rudal itu terbang sekitar 250 hingga 290 kilometer pada ketinggian maksimum 30 hingga 50 kilometer.
Jarak lintasan yang relatif rendah tampaknya selaras dengan karakteristik senjata terbaru Korea Utara yang dirancang untuk menghindari pertahanan rudal.
Yasukazu Hamada, Menteri Pertahanan Jepang, mengatakan rudal balistik itu mendarat di luar zona ekonomi eksklusif (ZEE) Korea Utara.
Dia menambahkan pengujian rudal tersebut memperparah hubungan regional.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengadakan panggilan jarak jauh dengan Amerika Serikat dan Jepang guna membahas kerjasama trilateral untuk melawan peningkatan uji coba senjata Korea Utara.
Sebelumnya, Korea Utara menembakkan lusinan rudal sebagai reaksi kemarahan terhadap latihan udara bersama antara Korea Selatan dan Amerika Serikat yang digambarkan oleh Korea Utara sebagai latihan invasi.
Militer Korea Utara mengklaim bahwa peluncuran rudal sebelumnya merupakan simulasi tanpa ampun dalam menyerang target utama di Korea Selatan dan Amerika Serikat seperti pangkalan udara dan sistem komando operasi.
Pihaknya menambahkan bahwa peluncuran tersebut sebagai tanggapan yang tepat terhadap latihan angkatan udara gabungan yang disebut “Vigilant Storm” antara Amerika Serikat dan Korea Selatan yang telah berakhir pada Sabtu pekan lalu.
Peluncuran rudal balistik kali ini juga dilakukan saat penghitungan suara dalam pemilihan paruh waktu Amerika Serikat sedang berlangsung.
“Korea Utara ingin menunjukkan jangkauan teknologi rudal mereka melalui tes ini, tetapi tidak semua peluncuran harus mengungkapkan kemajuan teknologi terbaru,” kata Soo Kim, seorang analis keamanan dari Rand Corporation yang berbasis di California. dikutip dari APNews pada Rabu (09/11/2022).
“Mungkin kepentingan Korea Utara untuk menyimpan beberapa kemampuan modernnya sebagai cadangan dan mengujinya pada kesempatan yang tepat. Kim Jong-un, sekali lagi, memainkan permainan yang lebih lama,” tambah Soo Kim. (mg3/put)
Load more