Dili, Timur - Mentari mulai bersinar terang. Sayup-sayup kicauan burung membuat nuansa hati cemerlang. Namun, langkah kaki terhenti, kala serombongan warga Timor Leste menghampiri. Mereka tersenyum seraya berkata, "bom dia!"
Kosa kata yang terdengar membuat bergeming, tetapi memaksa pikiran "traveling". Wajah pun spontan hanya merespons dengan senyuman, sebab tak paham maksud yang diucapkan.
Selang beberapa saat,pikiran mulai coba memahami. Oh, maksud kalimat itu mungkin ucapan selamat pagi!
Ya, bom dia adalah bahasa Portugis yang artinya selamat pagi. Sejak berdaulat pada 20 Mei 2002, Timor Leste resmi memakai bahasa ini dalam percakapan masyarakat sehari-hari.
Akan tetapi, bukan bahasa Portugis yang mengernyitkan dahi. Keramahan warga Timor Leste itu lah yang membekas di sanubari. Momen yang jarang terjadi kini, terlebih bagi warga Ibu Kota di Bumi Pertiwi.
Reaksi masyarakat Timor Leste pun menimbulkan kesan gemilang. Sebab, mereka tanpa ragu merespons ramah kaum pendatang.
Padahal mimik muka masyarakat Timor Leste tak punya representasi keramahan. Paras mereka justru diselemuti nuansa "geram".
Load more