Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan pertemuan bilateral dengan Ketua Majelis Syuro Qatar, Hassan bin Abdullah Al-Ghanim. Sejumlah isu dibahas dalam pertemuan ini, termasuk dorongan peningkatan investasi Qatar di Indonesia.
Pertemuan bilateral antara Puan dengan Hassan bin Abdullah Al-Ghanim digelar di Gedung Shura Council Qatar yang berada di Doha, Minggu (4/12/2022). Dalam bilateral meeting ini, Puan didampingi oleh Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel.
Pertemuan turut dihadiri perwakilan parlemen Mesir, Oman, Panama, Irak, dan Kamerun. Di awal bilateral meeting, Puan mengucapkan selamat untuk Qatar atas penyelenggaraan Piala Dunia 2022.
“Saya harapkan piala dunia di Doha ini berjalan sukses dan lancar hingga masuk babak final. Tentunya pertandingan ini telah menjadikan Qatar menjadi pusat perhatian dunia pada akhir tahun 2022,” kata Puan.
“Setelah setahun ini dunia dilanda meningkatnya ketegangan geopolitik, dan berbagai krisis, maka piala dunia ini membawa angin segar bagi kondisi global yang penuh tantangan,” sambung perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.
Puan mengatakan, olahraga dan sepakbola berpotensi untuk membawa pesan persaudaraan, kesetaraan, dan solidaritas. Ia pun menyinggung soal undangan Indonesia kepada Presiden FIFA saat G20 Summit untuk berbicara dan menyampaikan pesan solidaritas tersebut bagi para pemimpin dunia.
“Nilai-nilai persaudaraan dan solidaritas inilah yang diharapkan guna meningkatkan kerja sama internasional di saat dunia mengatasi berbagai krisis global yang kompleks dan bersifat multi-dimensi,” tutur Puan.
Seperti halnya dalam sepakbola, para pemimpin negara juga diharapkan meningkatkan semangat kerja. Hal ini, kata Puan, untuk mencapai tujuan sebagai satu tim.
“Satu keluarga di desa global (global village), menuju masa depan yang lebih baik,” sebutnya.
Lebih lanjut, Puan menyampaikan apresiasi atas hubungan diplomatik Indonesia dan Qatar yang sudah terjalin selama 46 tahun sejak tahun 1976. Ia menegaskan, Qatar merupakan negara yang sangat penting dan merupakan sahabat bagi Indonesia.
“Saya sangat bahagia dengan hubungan bilateral yang baik antara kedua negara yang ditunjukkan dengan undangan bagi Indonesia sebagai ‘Partner Country pada Tahun Budaya 2023’ dan ikut berpartisipasi dalam acara ‘Horticultural Expo, Doha 2023’,” terang Puan.
Mantan Menko PMK ini berharap, partisipasi tersebut akan terus meningkatkan dan membawa hubungan kedua negara ke tingkatan yang lebih tinggi lagi. Sebagai Ketua DPR RI, Puan memastikan selalu memberikan dukungan agar hubungan Indonesia-Qatar semakin kuat.
“Kita perlu kembangkan hubungan antar masyarakat (people-to-people ties). Hubungan kuat antar masyarakat akan menjadi fondasi kokohnya hubungan kedua negara,” ungkapnya.
Sementara itu terkait dengan hubungan ekonomi, Qatar merupakan mitra strategis Indonesia dalam sektor perdagangan, walaupun neraca perdagangan Indonesia masih defisit. Dalam periode Januari-Juli 2022, nilai perdagangan Indonesia-Qatar mencapai USD 758 juta, naik hampir 30% dari tahun sebelumnya.
“Saya berharap kita bisa terus mendorong peningkatan arus perdagangan kedua negara. Dalam kesempatan ini, saya juga ingin menyampaikan dukungan untuk peningkatan investasi Qatar di Indonesia,” ucap Puan.
Peluang peningkatan investasi Qatar di Indonesia disebut dapat dilakukan dengan keterlibatan Qatar Investment Authority (QIA) pada berbagai proyek investasi di Indonesia.
Di sisi lain, cucu Proklamator RI Bung Karno ini menyoroti soal perlindungan WNI di Qatar. Hal tersebut, kata Puan, menjadi salah satu isu prioritas mengingat menurut Kementerian Dalam Negeri Qatar, jumlah WNI di Qatar adalah 16.690 orang per Oktober 2020.
Adapun pekerja profesional Indonesia di Qatar bekerja antara di sektor migas, tenaga medis, perhotelan, pilot, dan pramugari.
“Saya mengharapkan perhatian dan dukungan Dewan Syuro agar para pekerja migran Indonesia di Qatar dapat bekerja dengan baik dan terlindungi haknya,” ujar Puan.
Selain dengan Hassan bin Abdullah Al-Ghanim, Puan juga bertemu dengan Wakil Ketua Majelis Syuro Qatar, Hamda bint Hassan Al-Sulaiti. Kedua pimpinan parlemen perempuan itu berbicara soal isu kesetaraan gender.
Kepada Hamda bint Hassan Al-Sulaiti, Puan menyampaikan pentingnya inisiatif untuk penguatan pemberdayaan perempuan dalam memberikan kontribusi bagi perdamaian, khususnya di Afghanistan. Inisiatif terkait hal ini telah disetujui oleh Menteri Luar Negeri kedua negara.
“Sebagai sesama pimpinan parlemen perempuan tentunya akan sangat berguna bagi kita dapat bertemu dan berbagi pengalaman bagaimana mempromosikan peran perempuan di dunia politik dan memajukan kesetaraan gender,” papar Puan.
“Kita dapat bekerjasama dalam pengembangan partisipasi perempuan dalam dunia politik dan kesetaraan gender,” sambung Peraih gelar Doktor Honoris Causa dari Pukyong National University (PKNU) Korea Selatan itu.
Puan memaparkan, DPR RI saat ini memiliki hampir 22% anggota perempuan. Jumlah tersebut meningkat lebih dari 2 kali lipat dari tahun 1999 di mana anggota parlemen perempuan di Indonesia hanya 9%.
“DPR RI telah memiliki Kaukus Perempuan Parlemen Republik Indonesia. Kita dapat berbagi pengalaman tentang bagaimana mengatasi hamabatan dalam pengembangan partisipasi perempuan dalam berbagai bidang,” terang Puan.
Untuk memperkuat kerja sama yang baik antara Indonesia dan Qatar, Puan menilai dibutuhkan dukungan yang kuat dari parlemen kedua negara. Selama ini, hubungan DPR RI dengan Majelis Syuro Qatar sendiri telah terjalin dengan baik.
“Kita ingin membangun hubungan bilateral yang kuat berdasar hubungan saling pengertian, saling menghargai, dan saling menguntungkan,” urai Puan.
DPR RI pada periode 2019-2024 telah membentuk Grup Kerjasama bilateral dengan 102 negara, termasuk dengan Majelis Syuro Qatar. Selain secara bilateral, kerja sama kedua parlemen juga terjalin dengan baik dalam berbagai organisasi internasional seperti Inter-Parliamentary Union (IPU) maupun Parliamentary Union of OIC Member States (PUIC).
“Ini tentu menjadi modalitas bagi hubungan antar parlemen yang lebih kuat,” ujar Puan.
Hubungan antar parlemen kedua negara juga diketahui terjalin baik dalam penanganan anti korupsi. DPR RI dan Dewan Syuro Qatar terlibat aktif pada Global Organization of Parliamentarians against Corruption (GOPAC), yang merupakan platform untuk kerjasama antar parlemen untuk mengatasi korupsi dan memajukan good governance.
Dari tahun 2016 hingga 2020, DPR RI menjadi Sekretariat GOPAC di Jakarta, selama Keketuaan Indonesia selama 2 periode. Saat ini GOPAC berada di bawah keketuaan Dewan Syuro Qatar.
“Saya mendorong kerjasama kedua parlemen dalam upaya pemberantasan anti-korupsi, melalui bantuan teknik atau capacity building terkait fungsi-fungsi parlemen,” kata Puan.
“Parlemen kedua negara dapat berkontribusi menciptakan dunia dan kawasan yang stabil, damai, dan sejahtera,” tambahnya. (ebs)
Load more