Sementara, diketahui bahwa Trump yang belum mengakui kekalahannya dalam pemilu 2020, telah mengumumkan bahwa dia akan kembali mengincar nominasi partai pada 2024.
Masih dilansir Antaranews, pada Desember 2022, DPR AS yang dipimpin oleh Partai Demokrat melaksanakan investigasi terhadap serangan ke Capitol Hill pada 2021 tersebut.
Kemudian meminta jaksa federal AS untuk mendakwa Trump dengan empat tindak pidana, yang termasuk aksi menghalangi demokrasi dan pemberontakan. Hal itu juga merupakan pertama kalinya Kongres AS mengajukan tuntutan pidana kepada mantan presiden.
Trump, yang juga menghadapi dua investigasi federal lainnya, menganggap investigasi DPR tersebut sebagai aksi partisan.
Dalam persoalan ini, mantan presiden AS tersebut itu menyampaikan dalam pidatonya kepada pendukung dirinya, pada 6 Januari 2021 pagi. Bahkan secara terbuka mengkritik wakil presiden saat itu Mike Pence karena tidak berpartisipasi dengan rencananya untuk menolak hasil pemungutan suara untuk Joe Biden.
Kemudian, Trump menunggu selama beberapa jam sebelum mengutarakan sebuah pernyataan publik saat ribuan pendukungnya menyerbu gedung Capitol. Bahkan, pada saat itu pendukungnya juga menyerang polisi, dan mengancam untuk menggantung Pence.
Mirisnya dalam kejadian tersebut, lima orang termasuk satu petugas kepolisian meninggal saat atau sesudah insiden tersebut dan lebih dari 140 petugas kepolisian terluka. Selain itu, serangan di Capitol itu mengakibatkan kerugian bernilai miliaran dolar AS.
Load more