Jakarta - Israel mengangkat Benjamin Netanyahu sebagai Perdana Menteri pada 29 Desember 2022.
"Pada periode ini, Netanyahu secara terang-terangan berkomitmen untuk menjadikan perluasan wilayah pendudukan di Tepi Barat sebagai agenda prioritasnya (top priority)," kata Nur Ikhwan dalam keterangan pers yang diterima tvOnenews.com.
Dengan kata lain, Israel kemungkinan besar akan meningkatkan pembersihan etnik di Tepi Barat yang selama ini dilakukan dengan brutal dan melawan kecaman dunia.
"Apalagi menteri-menteri yang ditunjuk mengisi kabinetnya adalah yahudi garis keras, ekstremis, dan ultranasionalis. Beberapa contohnya adalah Itamar Ben Gvir, Bezalel Smotrich, dan Avi Maoz," kata Nur Ikhwan.
Pekan pertama setelah diambil sumpahnya, rezim ini melakukan pelanggaran kemanusiaan berat; memulai genosida, pembersihan etnik, dan penistaan terhadap situs suci Masjid Al Aqsa.
Load more