Mereka menembak mati 3 warga Palestina, salah satunya adalah seorang anak berusia 15 tahun. Menghancurkan rumah milik warga Palestina.
Sedangkan Itamar Ben Gvir, tokoh rasis yang ditunjuk menjadi menteri keamanan nasional menistakan Masjid Al Aqsa.
Ben Gvir memprovokasi tidak saja warga Palestina, bahkan umat Islam sedunia. Oleh karena itu, Aqsa Working Group (AWG) menyampaikan pernyataan sikap sebagai berikut:
1. Bahwa Benjamin Netanyahu dan kabinetnya adalah kelompok rasis yang selalu menyerang etnis Arab dan Islam. Ben Gvir berkali-kali memimpin Yahudi ekstremis berpawai di Al Quds dengan meneriakan slogan ‘matilah orang-orang Arab’ (deaths to arab) dan mencaci maki Nabi Muhammad Shallallhu ‘alaihi wa sallam.
2. Kabinet ini juga merepresentasikan wajah asli dari zionisme, yakni ketakutan ekstrim terhadap orang-orang lain yang berbeda dan tidak sejalan dengan kepentingan mereka (xenofobia). Semua orang yang tidak mendukung zionisme akan dituding sebagai antisemit, meskipun dari kalangan mereka sendiri ras Yahudi. Selain itu, penistaan mereka terhadap Al Aqsa dan menghalang-halangi umat Islam untuk beribadah di dalamnya juga merupakan bentuk dari xenofobia.
3. Aqsa Working Group (AWG) mengutuk aksi menteri keamanan nasional Itamar Ben Gvir menerobos Masjid Al Aqsa. Ini adalah pelanggaran berat atas prinsip hak asasi manusia dan harus dilawan. Islam memerintahkan untuk menjaga dan memuliakan tempat ibadah umat manusia sebagaimana tercantum dalam QS. Al Hajj ayat 40. Dalam hal ini, AWG mengapresiasi Kerajaan Yordania yang menarik pulang duta besarnya dari Tel Aviv sebagai protes atas pelanggaran di Al Aqsa itu.
4. AWG menyerukan kepada seluruh pemimpin dunia, untuk melawan rezim baru rasis dan xenofobi ini yang sangat berbahaya untuk perdamaian di kawasan itu dan dunia. Jangan sampai upaya-upaya keras dari PBB dan para pemimpin dunia selama ini untuk mewujudkan perdamaian di tanah Palestina, menjadi tidak berjalan atau bahkan setback.
Load more