Jakarta - Israel mengangkat Benjamin Netanyahu sebagai Perdana Menteri pada 29 Desember 2022.
"Pada periode ini, Netanyahu secara terang-terangan berkomitmen untuk menjadikan perluasan wilayah pendudukan di Tepi Barat sebagai agenda prioritasnya (top priority)," kata Nur Ikhwan dalam keterangan pers yang diterima tvOnenews.com.
Dengan kata lain, Israel kemungkinan besar akan meningkatkan pembersihan etnik di Tepi Barat yang selama ini dilakukan dengan brutal dan melawan kecaman dunia.
"Apalagi menteri-menteri yang ditunjuk mengisi kabinetnya adalah yahudi garis keras, ekstremis, dan ultranasionalis. Beberapa contohnya adalah Itamar Ben Gvir, Bezalel Smotrich, dan Avi Maoz," kata Nur Ikhwan.
Pekan pertama setelah diambil sumpahnya, rezim ini melakukan pelanggaran kemanusiaan berat; memulai genosida, pembersihan etnik, dan penistaan terhadap situs suci Masjid Al Aqsa.
Mereka menembak mati 3 warga Palestina, salah satunya adalah seorang anak berusia 15 tahun. Menghancurkan rumah milik warga Palestina.
Sedangkan Itamar Ben Gvir, tokoh rasis yang ditunjuk menjadi menteri keamanan nasional menistakan Masjid Al Aqsa.
Ben Gvir memprovokasi tidak saja warga Palestina, bahkan umat Islam sedunia. Oleh karena itu, Aqsa Working Group (AWG) menyampaikan pernyataan sikap sebagai berikut:
1. Bahwa Benjamin Netanyahu dan kabinetnya adalah kelompok rasis yang selalu menyerang etnis Arab dan Islam. Ben Gvir berkali-kali memimpin Yahudi ekstremis berpawai di Al Quds dengan meneriakan slogan ‘matilah orang-orang Arab’ (deaths to arab) dan mencaci maki Nabi Muhammad Shallallhu ‘alaihi wa sallam.
2. Kabinet ini juga merepresentasikan wajah asli dari zionisme, yakni ketakutan ekstrim terhadap orang-orang lain yang berbeda dan tidak sejalan dengan kepentingan mereka (xenofobia). Semua orang yang tidak mendukung zionisme akan dituding sebagai antisemit, meskipun dari kalangan mereka sendiri ras Yahudi. Selain itu, penistaan mereka terhadap Al Aqsa dan menghalang-halangi umat Islam untuk beribadah di dalamnya juga merupakan bentuk dari xenofobia.
3. Aqsa Working Group (AWG) mengutuk aksi menteri keamanan nasional Itamar Ben Gvir menerobos Masjid Al Aqsa. Ini adalah pelanggaran berat atas prinsip hak asasi manusia dan harus dilawan. Islam memerintahkan untuk menjaga dan memuliakan tempat ibadah umat manusia sebagaimana tercantum dalam QS. Al Hajj ayat 40. Dalam hal ini, AWG mengapresiasi Kerajaan Yordania yang menarik pulang duta besarnya dari Tel Aviv sebagai protes atas pelanggaran di Al Aqsa itu.
4. AWG menyerukan kepada seluruh pemimpin dunia, untuk melawan rezim baru rasis dan xenofobi ini yang sangat berbahaya untuk perdamaian di kawasan itu dan dunia. Jangan sampai upaya-upaya keras dari PBB dan para pemimpin dunia selama ini untuk mewujudkan perdamaian di tanah Palestina, menjadi tidak berjalan atau bahkan setback.
5. Kepada pemerintah Indonesia diserukan untuk terus teguh melaksanakan amanat konstitusi; menolak segala jenis penjajahan di muka bumi. Salah satu wujud komitmen itu adalah dengan menolak kehadiran Timnas Israel pada Piala Duni U-20 yang akan digelar tahun 2023 di Indonesia. Karena Zionis Israel adalah entitas penjajah yang tidak pernah mengindahkan resolusi PBB.
6. Kepada umat Islam seluruh dunia diserukan untuk bersatu padu, bergerak berjamaah bebaskan Al Aqsa dan Palestina. Karena hanya dengan persatuanlah kedzaliman dapat dikalahkan, dengan izin Allah Ta’ala. Khususnya kepada seluruh rakyat Palestina, seluruh faksi diserukan untuk melakukan semua upaya demi terwujudnya persatuan nasional (QS. Ali Imran 103). Diserukan juga kepada umat Islam dan seluruh elemen masyarakat yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan anti imperialisme untuk terus memperkuat doa, dukungan, dan bantuan untuk kemerdekaan rakyat Palestina dan pembebasan Masjid Al Aqsa.
7. AWG menyerukan kepada rakyat Palestina untuk tetap tabah-sabar dan tetap optimistis untuk terus menggelorakan perlawanan. Bangsa Indonesia dan masyarakat dunia yang anti kedzaliman, anti imperialisme akan terus mendukung dan membantu. Lebih dari itu, Allah Ta’ala akan selalu berada bersama orang-orang yang anti kedzaliman. “Sesungguhnya pertolongan Allah itu sangat dekat” (QS. Al Baqarah 214). Bahkan sesungguhnya kebrutalan Zionis Israel yang semakin menggila menunjukan bahwa kehancuran mereka semakin dekat (QS. Al Isra 7).
Load more