Iran, tvOnenews.com - Iran mengecam keras tindakan pembakaran Al-Qur'an yang dilakukan seorang ekstremis sayap kanan Swedia-Denmark di Swedia karena dapat memicu kebencian dan kekerasan terhadap umat Islam, Sabtu (21/1/2023).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengatakan beberapa negara Eropa dengan kedok mendukung kebebasan berpendapat “telah membiarkan para ekstremis dan kelompok radikal menyebarkan kebencian terhadap kesucian dan nilai-nilai Islam.”
Kanaani mengatakan meskipun ada penekanan kuat pada hak asasi manusia dalam Islam, orang-orang Eropa terus “melembagakan anti-Islam dan Islamofobia” dalam masyarakat mereka.
Dia menambahkan penodaan Al-Qur'an adalah “contoh nyata penyebaran kebencian dan pemicu kekerasan terhadap Muslim”, yang “tidak ada hubungannya dengan kebebasan berbicara dan berpikir.”
Kanaani menambahkan bahwa umat Islam di seluruh dunia berharap pemerintah Swedia memastikan kejadian serupa tak terulang dan meminta tindakan tersebut tak luput dari hukuman.
Paludan, ekstremis sayap kanan, terkenal karena aktivitasnya yang anti Islam.
Pada April 2022, dia melakukan aksi kontroversial dengan mengumumkan “tur” pembakaran Al-Qur'an di berbagai kota di Swedia selama bulan suci Ramadan.
Indonesia Kecam Keras Tindakan Rasmus Paludan
Indonesia mengutuk keras aksi pembakaran Al-Qur'an yang dilakukan seorang ekstremis sayap kanan Swedia-Denmark di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm, Swedia, Sabtu (21/1/2023).
Kemlu mengatakan bahwa aksi tersebut merupakan penistaan kitab suci serta melukai dan menodai toleransi umat beragama.
Load more