Adapun harga yang dibayarkan kepada petani turut meningkat sebesar 69 persen menjadi sekitar 280 dolar AS atau sekitar Rp4,2 juta per kilogram.
“Pertumbuhan yang kita saksikan dalam bisnis narkoba berhubungan langsung dengan krisis yang dihadapi Myanmar. Dampaknya bagi kawasan ini sangat besar. Negara tetangga perlu menilai dan secara terbuka menangani situasi tersebut,” ungkapnya.
Nilai regional perdagangan heroin di Myanmar sekitar 2 miliar dolar AS atau hampir Rp30 triliun dari sekitar 10 miliar dolar AS atau sekitar Rp149,7 triliun di wilayah tersebut.
“Tanpa alternatif dan stabilitas ekonomi, penanaman dan produksi opium kemungkinan besar akan terus berkembang,” ujar Country Manager UNODC Myanmar Benedikt Hofmann. (ant/nsi)
Load more