Gaziantep, Turki - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendapat kritik keras dalam penganan korban gempa bumi magnitudo 7,8 yang menghancurkan ribuan bangunan dan menewaskan lebih dari 12 ribu orang. Penduduk Turki mengkritik Erdogan yang lambat dalam melakukan penyelamatan bagi korban.
"Tidak mungkin bersiap menghadapi bencana seperti itu," kata Erdogan saat mengunjungi Provinsi Hatay, sebagaimana dikutip dari AP, Kamis (9/2/2023).
"Kami tidak akan meninggalkan warga negara kami tanpa perawatan," lanjut Erdogan.
Erdogan, yang bakal mencalonkan kembali pada Pemilu bulan Mei mendatang, mengaku proses tanggap darutat bencana menghadapi kendala. Yakni, faktor cuaca musim dingin serta rusaknya landasan pacu di bandara Hatay sehingga menghambat proses pengiriman bantuan.
Menurut badan penanggulangan bencana Turki, lebih dari 110.000 personel penyelamat ikut serta dalam upaya tanggap darurat pasca bencana, dan lebih dari 5.500 kendaraan, termasuk traktor, derek, buldoser, dan ekskavator telah dikirimkan.
Namun, tugasnya sangat besar, dengan ribuan bangunan roboh akibat gempa.
Tim dari lebih dari dua lusin negara telah bergabung dengan personel darurat lokal dalam upaya tersebut. Namun skala kerusakan akibat gempa dan gempa susulan yang dahsyat itu begitu besar dan tersebar di wilayah yang begitu luas sehingga banyak orang masih menunggu pertolongan. (ito)
Load more