Yunita Sari atau yang lebih dikenal dengan Ibu muda Jambi hingga Senin (13/2/202) masih berada di dalam Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Jambi untuk menjalani observasi kejiwaan.
Selain sudah berhasil menyelesaikan 560 soal tes kejiwaan, ibu muda Jambi itu juga tetap memberikan perhatian kepada bayinya yang masih berusia 8 bulan.
“Kami sudah tawarkan ke keluarga bisa di-pumping kemudian dikirim, tapi kalau ada yang bisa mengantar silakan,” kata Zakaria kepada tvOnenews.com pada Senin (13/2/2023).
“Karena secara psikologis perlu juga untuk bayinya mendapatkan sentuhan secara langsung dengan ibunya,” imbuhnya.
Zakaria mengabarkan bahwa Yunita Sari berada dalam kondisi fisik yang sehat. Dalam berkomunikasi pun ibu muda Jambi itu dinilai komunikatif dan jelas.
“Komunikasi nyambung dan kooperatif. Apa yang dia ceritakan juga jelas. Saya bicara dengan dia juga seperti biasa saja, bagus,” jelasnya.
Bahkan, kata Zakaria, Yunita juga secara konsisten menerangkan peristiwa yang dia alami. “Saya ini korban, Pak,” ujarnya menirukan ibu muda Jambi itu.
“Ingatannya yang saya dapatkan juga baik,” tambahnya.
Saat ditanya apakah Yunita mengonsumsi obat tertentu selama di RSJ, dengan tegas Zakaria menyatakan bahwa terduga pelaku pelecehan seksual itu tidak memerlukan obat apapun.
“Karena secara fisik memang bagus, jadi nggak ada konsumsi obat. Tidak perlu, kecuali kalau dia mengamuk atau seperti apa baru. Tapi ini aman, seperti biasa saja,” jelasnya.
Pengacara Yunita tegaskan kliennya korban
Melalui kuasa hukumnya Ridha Kurniawan, Yunita Sari menjelaskan bahwa dirinya adalah korban sebagaimana yang pernah ia laporkan kepada Polsek Jambi.
“Jadi YS ini korban pemerkosaan oleh delapan orang anak yang berusia mulai 8 hingga 16 tahun. Kejadian ini di rumahnya,” kata Ridha kepada tvOnenews.com, Jumat (10/2/2023).
Peristiwa itu terjadi saat Yunita menyapu di dalam rumahnya. Delapan orang anak yang menyewa playstation (ps) di kediamannya tiba-tiba mendorongnya menuju kamar.
Sesampainya di kamar, beberapa dari mereka menahan tangan dan kaki ibu muda Jambi itu. Dengan cepat Yunita dibuat telentang di atas kasur.
Dia kemudian dilucuti dan diperkosa secara bergilir. Yunita mengaku sudah berusaha berteriak, namun beberapa dari mereka akan menjejalkan alat kemaluannya ke mulut ibu muda Jambi itu.
“Jadi dia memilih menutup mulut rapat-rapat, tidak bisa berteriak,” katanya.
Kejadian itu lah yang membuat Yunita membuat laporan ke Polres Kota Jambi. Namun beberapa waktu kemudian sejumlah orang tua melaporkan balik ibu muda Jambi itu ke polisi.
Belasan anak tidak hanya laki-laki, kompak menyatakan bahwa mereka adalah korban dari nafsu jahat Yunita. Beberapa pernah dipaksa menonton film porno hingga meraba-raba area sensitifnya.
Belasan anak itu diancam akan dikurung di dalam kamar apabila tidak menuruti permintaannya. Sebagian yang lain, anak-anak perempuan dipaksa untuk mengintip aktivitas seksualnya bersama suami.
Dia membuat lubang di jendela agar anak-anak itu bisa mengintip. Setelah kasus ini mencuat ke publik, beberapa anak yang lain ikut melapor.
Total ada 17 orang anak yang mengaku sebagai korban pelecehan seksual ibu muda Jambi itu. Tujuh di antaranya merupakan anak perempuan.
Menurut keterangan Direskrimum Polda Jambi AKBP Andri Anantha, Yunita mulai melakukan aksi penyimpangan seksualnya itu mulai tanggal 23 Januari 2023.
Yunita Sari kini berada di RSJ Jambi untuk menjalani observasi kejiwaan. Sementara belasan anak yang mengaku korban itu mendapat pemulihan psikologis dari UPTD PPA Jambi. (amr)
Load more