LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Kilas Balik: 10 Fakta Kebohongan Ferdy Sambo Yang Membuatnya Divonis Hukuman Mati!
Sumber :
  • tvonenews.com

Kilas Balik: 10 Fakta Kebohongan Ferdy Sambo Hingga Membuatnya Divonis Hukuman Mati Atas Kasus Pembunuhan Brigadir J

Kilas balik 7 fakta kebohongan Ferdy Sambo hingga membuatnya divonis hukuman mati oleh hakim pada sidang, Senin, 13/02/23 di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Senin, 13 Februari 2023 - 18:00 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Kilas balik 10 fakta kebohongan Ferdy Sambo yang membuatnya divonis hukuman mati oleh hakim atas kasus pembunuhan Brigadir Yoshua.

Kebohongan pasangan suami istri Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi atas kasus kematian Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat terungkap di persidangan. 

Hasil dari jalanya persidangan, keduanya terbukti merekayasa kasus pembunuhan sedemikian rupa untuk mengelabui para perwira Polri yang saat itu hendak mengusut kematian Brigadir J atau Yoshua.

Kebohongan ini mengakibatkan enam perwira polisi ikut terseret dalam kasus obstruction of justice atau tindakan menghalang-halangi penyidikan atas kasus tersebut. 

Baca Juga :

Kilas Balik: 10 Fakta Kebohongan Ferdy Sambo Hingga Membuatnya Divonis Hukuman Mati Atas Kasus Pembunuhan Brigadir J. Source: tvOnenews.com

Berikut adalah kilas balik 10 fakta kebohongan Ferdy Sambo yang membuatnya divonis hukuman mati oleh hakim.

1. Ferdy Sambo mengaku tidak berada di TKP

Awal munculnya kasus pembunuhan ini, Ferdy Sambo mengaku barusaja tiba di Jakarta, sesaat sebelum peristiwa pembunuhan ajudannya yakni Brigadir J terjadi.

Fakta  sebenarnya yaitu Ferdy Sambo sudah berada di Jakarta tepat sehari sebelum rombongan istrinya, Putri Candrawathi tiba.

Ferdy Sambo juga mengaku tidak sedang berada di lokasi saat peristiwa pembunuhan itu terjadi karena sedang melakukan tes PCR covid-19 sepulang dari Magelang.

Narasi ini juga terungkap sebagai kebohongan karena yang sebenarnya adalah Ferdy Sambo saat itu memang berada di TKP ketika penembakan Brigadir J.

Bahkan Ferdy Sambo sendiri yang memerintahkan Richard Eliezer atau Bharada E untuk menembak Brigadir Yosua di TKP.

2. Peristiwa Baku tembak 
Ferdy Sambo juga berbohong terkait penyebab kematian Brigadir Yosua. 

Sesaat setelah peristiwa penembakan Brigadir Yosua di rumah dinas Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat (8/7/2022), Ferdy Sambo kemudian memanggil sejumlah anak buahnya. 

Salah satu anak buah yang dihubungi adalah Brigjen Hendra Kurniawan yang saat itu masih menjabat sebagai Kepala Biro Pengamanan Internal (Karo Paminal) Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri.

Menurut keterangan jaksa, Brigjen Hendra dihubungi oleh Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022) sekitar pukul 17.22 WIB. Kemudan ia diminta langsung datang ke rumah dinas Ferdy Sambo karena ada suatu peristiwa penting yang perlu dibicarakan. 

Brigjen Hendra menuruti perintah atasannya dengan langsung bertolak ke rumah dinas Sambo dan tiba pada pukul 19.15 WIB. 

Kemudian Sambo menceritakan bahwa ada peristiwa pelecehan terhadap istrinya yang dilakukan oleh Brigadir J di kamar rumah dinasnya.

Ferdy Sambo juga menyatakan bahwa setelah itu istrinya berteriak histeris hingga membuat Brigadir J panik dan keluar kamar, namun saat itu diketahui oleh anggota lain, yakni Richard Eliezer atau Bharada E. 

Kemudian peristiwa tersebut, menurut Sambo, berujung pada kejadian baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E sehingga mengakibatkan Brigadir Yosua tewas tertembak. 

3. Kasus Pelecehan 
Berangkat dari penuturan atasannya, Ferdy Sambo, kemudian Brigjen Hendra menemui Brigjen Benny Ali yang sebelumnyatelah lebih dulu tiba di rumah dinas Sambo. 

Brigjen Benny saat itu masih menjabat sebagai Karo Provos Propam Polri. Kepada Benny, Brigjen Hendra bertanya soal detail peristiwa pelecehan terhadap Putri Candrawathi.

Benny saat itu mengaku sudah bertemu langsung dengan Putri Chandrawati. Menurut Benny, Putri sendiri yang menceritakan soal pelecahan yang dilakukan oleh Brigadir J kepadanya. 

Menurut cerita Putri juga, setelah kejadian itu Brigadir J malah menodongkan senjata apinya. 

Brigadir Yosua juga disebut mencekik dan memaksa Putri membuka kancing baju Putri. Namun, Putri berteriak histeris sehingga Brigadir Yosua panik dan bergegas keluar kamar.

Dari situlah, berdasar cerita yang dikarang oleh Putri, Brigadir J bertemu dengan Bharada E dan berujung peristiwa baku tembak yang menewaskan Brigadir Yosua. 

4. Bantah rekaman CCTV 
Ferdy Sambo juga berbohong di hadapan anak buahnya soal isi rekaman CCTV. 

Awalnya, Rabu (13/7/2022), empat personel Polri yakni AKBP Arif Rachman Arifin, Kompol Chuck Putranto, Kompol Baiquni Wibowo, dan AKBP Ridwan Rhekynellson Soplanit bersama-sama memeriksa dan melihat rekaman CCTV di sekitar rumah dinas Ferdy Sambo yang terekam pada Jumat (8/7/2022).

Saat melihat isi rekaman CCTV, AKBP Arif terkejut karena melihat Brigadir Yosua masih hidup pada pukul 17.07 hingga 17.11 WIB. Dari rekaman CCTV tersebut, terlihat juga Brigadir Yosua berjalan dari pintu depan menuju pintu samping rumah dinas Ferdy Sambo. 

Melihat kondisi keadaan sebenarnya terkait keberadaan Nofriansyah Yosua Hutabarat yang masih hidup akhirnya perasaan saksi Arif Rachman Arifin sangat kaget karena tidak menyangka.

Kemudian Arif menghubungi Brigjen Hendra untuk menyampaikan apa yang dilihatnya pada rekaman CCTV.

Pada malam harinya, Arif dan Hendra langsung menemui Ferdy Sambo di ruang kerjanya di Mabes Polri dan menyampaikan apa yang dia lihat di rekaman CCTV berbeda dengan kronologi kematian Yosua yang Sambo sampaikan.

Namun, Ferdy Sambo membantahnya. "Itu keliru'," kata Sambo seperti diungkapkan jaksa. "Masa kamu tidak percaya sama saya," kata Sambo lagi dengan nada tinggi. 

Ferdy Sambo lantas bertanya siapa saja yang sudah melihat isi rekaman CCTV. Ia juga mewanti-wanti agar jangan sampai rekaman CCTV itu tersebar luas. 

Dia juga langsung memerintahkan Arif menghapus rekaman CCTV tersebut. Arif lantas memerintahkan Kompol Baiquni menghapus salinan rekaman yang ada di laptopnya. 

Selain itu, Arif juga mematahkan laptop Baiquni dengan kedua tangannya menjadi beberapa bagian. Kepingan laptop tersebut lantas dimasukkan kedalam kantong yang kemudian dia simpan di rumahnya.

5. 11 terdakwa 
Kasus kematian Brigadir Yosua sedikitnya telah menyeret 11 orang. Empat orang menjadi terdakwa dalam kasus pembunuhan berencana yakni Putri Candrawathi, Richard Eliezer atau Bharada E, Ricky Rizal atau Bripka RR, dan Kuat Ma'ruf. 

Selain itu, enam orang juga menjadi terdakwa obstruction of justice atau perintangan penyidikan yaitu Brigjen Hendra Kurniawan, Kombes Agus Nurpatria, AKBP Arif Rachman Arifin, Kompol Baiquni Wibowo, Kompol Chuck Putranto, dan AKP Irfan Widyanto. 

Sementara, Ferdy Sambo menjadi terdakwa perkara pembunuhan berencana sekaligus obstruction of justice.

Menurut jaksa, Sambo memerintahkan Bharada E menembak Brigadir J di rumah dinasnya di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022). 

Setelahnya, mantan jenderal bintang dua Polri itu ikut menembak Brigadir J hingga tewas. Sambo lantas menembakkan pistol milik Yosua ke dinding-dinding rumahnya agar seolah terjadi tembak menembak.

6. Membohongi Bharada E, Kapolri, hingga Presiden

Bharada E mengatakan tidak pernah membayankan harus menjalani proses hukum karena menuruti atasannya tersebut. 

"Saya tidak pernah menduga, apalagi mengharapkan atas peristiwa yang sekarang menimpa diri saya," ujar Bharada E.

Menurutnya, menjadi seorang ajudan di usia muda merupakan suatu kebanggannya sebagai anggota Korps Brimob.

"Pada masa awal-awal pengabdian atas kecintaan saya terhadap Negara, dan kesetiaan kepada Polri, khususnya Korps Brimob, saya dipilih menjadi ajudan yang di mana tugas saya menjaga dan mengawal atasan," lanjut Bharada E.

Bharada E mengaku tak bisa membayangkan akibat menurti perbuatan atasannya saat itu, Ferdy Sambo yang dihormatinya membuatnya duduk sebagai terdakwa.

6. Perintah membunuh di rumah Jl. Saguling
Ferdy Sambo menyatakan di sidang bahwa ia meminta Richard Eliezer agar mem-back up dirinya yang akan meminta klarifikasi kepada Brigadir Yosua terkait pelecehan terhadap Putri Candrawathi di rumah Magelang pada 7 Juli 2022.

Menurut Eliezer, saat dirinya dipanggil ke lantai 3 rumah Jl. Saguling pada 8 Juli 2022 sore, Sambo langsung memerintahkan dirinya untuk menembak Yosua.

“Jadi perintah agar saya mem-back up dia itu tidak ada. Dia langsung meminta saya untuk menembak Yosua, langsung ceritakan skenarionya soal tembak menembak,” tutur Eliezer.

7. Pemberian amunisi senjata api
Richard Eliezer juga menyatakan saat dirinya diperintahkan untuk menembak Brigadir Yosua, Ferdy Sambo langsung memberikan sekotak amunisi agar diisikan ke pistol miliknya.

“Saat berada di lantai 3 rumah Saguling beliau langsung memberikan sekotak amunisi kepada saya. Kalau saja CCTV di lantai 3 itu tidak rusak semuanya akan lebih jelas,” katanya.

Sementara itu, Ferdy Sambo menyatakan tidak pernah memberikan amunisi kepada Bharada E.

8. Tidak ada klarifikasi Yosua Soal Pelecehan
Saat berada di rumah dinasnya, Jl. Duren Tiga, Ferdy Sambo berkilah jika dirinya memanggil Brigadir Yosua untuk dimintai klarifikasi terkait laporan Putri Candrawathi yang telah dilecehkan olehnya.

Namun Bharada E menyatakan klarifikasi itu tidak pernah ada.

“Pada saat almarhum Yosua masuk, beliau langsung menarik leher dan mendorongnya ke depan lalu menyuruhnya berlutut. Tidak ada klarifikasi sama sekali,” kata Eliezer.

9. Perintah Untuk Menghajar Yoshua
Richard Eliezer memastikan pernyataan Ferdy Sambo memerintahkan agar Brigadir Yosua dihajar dan bukan ditembak adalah bohong.

Menurut Richard Eliezer, saat itu Yosua dibawa masuk oleh Ferdy Sambo, dan langsung memerintahkan dirinya untuk menembak seniornya tersebut.

“Soal perintah hajar, tidak benar. Beliau mengatakan kepada saya dengan keras, dengan teriak, ‘hei kau tembak, kau tembak cepat'” kata Eliezer.

10. Ferdy Sambo juga menembak Yosua
Ferdy Sambo menyatakan kaget saat Richard Eliezer menembak Yosua. Bahkan, Richard Eliezer disebutnya sampai lima kali menembak Brigadir J. 

Ferdy Sambo juga membantah informasi yang menyebut jika dirinya ikut menembak Brigadir Yosua. Atas tudingan tersebut, Richard Eliezer dengan tegas membantahnya. 

“Saya bantah itu, saya melihat beliau menembak Yosua. Soal saya menembak sampai lima kali itu, saya membantahnya,” ujar Richard Eliezer.

(udn)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Muncul Dukungan untuk Proyek PIK 2, Amtar: Banyak Peluang Kerja

Muncul Dukungan untuk Proyek PIK 2, Amtar: Banyak Peluang Kerja

Organisasi ini melihat proyek tersebut sebagai peluang besar untuk kemajuan wilayah dan pemberdayaan masyarakat, khususnya bagi perempuan.
Ustaz, Ustazah dan Pemuda DKI Jakarta Demo di Depan DPD PKS, Ini Penyebabnya

Ustaz, Ustazah dan Pemuda DKI Jakarta Demo di Depan DPD PKS, Ini Penyebabnya

Ikatan Santri DKI terdiri Ustaz, Ustazah dan pemuda gelar demo di depan DPD PKS Jakarta. Aksi tersebut sebagai protes atas pernyataan Suswono belum lama ini.
Efek Domino Dukungan Anies Baswedan, Gerakan Golput Beralih ke Pramono Anung - Rano Karno

Efek Domino Dukungan Anies Baswedan, Gerakan Golput Beralih ke Pramono Anung - Rano Karno

Pasangan Pilkada Jakarta 2024, Pramono Anung - Rano Karno mendapat dukungan dari Anies Baswedan.
Idrus Ajak Pihak yang Cawe-Cawe Kepengurusan Bahlil Datang Langsung ke Markas Golkar: Mari Kita Diskusi

Idrus Ajak Pihak yang Cawe-Cawe Kepengurusan Bahlil Datang Langsung ke Markas Golkar: Mari Kita Diskusi

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham meminta semua kader Golkar menerima kepemimpinan Bahlil Lahadalia. Jika tidak, ia terbuka untuk berdiskusi bersama.
Siap Hadapi Debat Pamungkas Pilkada Kota Bekasi, Heri Koswara akan Bawa Pesan dari Pahlawan Nasional KH Noer Ali

Siap Hadapi Debat Pamungkas Pilkada Kota Bekasi, Heri Koswara akan Bawa Pesan dari Pahlawan Nasional KH Noer Ali

Calon Wali Kota Bekasi, Heri Koswara siap menghadapi debat pamungkas Pilkada Kota Bekasi yang akan berlangsung di Studio tvOne, Jakarta, Jumat (22/11).
Hasil Liga 1 Persebaya Vs Persija: Gol Pilar Timnas Palestina Bawa Bajul Ijo Epic Comeback dan Kudeta Puncak Klasemen

Hasil Liga 1 Persebaya Vs Persija: Gol Pilar Timnas Palestina Bawa Bajul Ijo Epic Comeback dan Kudeta Puncak Klasemen

Hasil Liga 1 2024-2025 antara Persebaya vs Persija pada Jumat (22/11/2024) sore WIB, di mana tuan rumah Bajul Ijo sukses raih poin penuh usai epic comeback 2-1.
Trending
Jay Idzes Kumpulkan Pemain Tanpa Staf Jadi Bukti Krisis Kepercayaan Timnas Indonesia pada Shin Tae-yong

Jay Idzes Kumpulkan Pemain Tanpa Staf Jadi Bukti Krisis Kepercayaan Timnas Indonesia pada Shin Tae-yong

Timnas Indonesia berhasil menaklukan Arab Saudi 2-0 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (19/11/2024). 
Lupakan Kemenangan atas Arab Saudi, Media Belanda Beri Kabar Buruk untuk Timnas Indonesia Jelang Hadapi Australia pada Maret 2025

Lupakan Kemenangan atas Arab Saudi, Media Belanda Beri Kabar Buruk untuk Timnas Indonesia Jelang Hadapi Australia pada Maret 2025

Jelang hadapi Australia di lanjutan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia pada Maret 2025 mendatang, media Belanda sampaikan kabar buruk untuk Timnas Indonesia.
Tanpa Shin Tae-yong, Jay Idzes Sampai Bilang Begini di Ruang Ganti Jelang Laga Kontra Arab Saudi, Kapten Timnas Indonesia: Ingat Untuk Siapa Kalian Bermain

Tanpa Shin Tae-yong, Jay Idzes Sampai Bilang Begini di Ruang Ganti Jelang Laga Kontra Arab Saudi, Kapten Timnas Indonesia: Ingat Untuk Siapa Kalian Bermain

Suasana ruang ganti Timnas Indonesia penuh semangat setelah Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes menyampaikan hal ini meskit tanpa Shin Tae-yong. Jay Idzes bilang
Tak Perlu Dinaturalisasi, 3 Diaspora Ini Layak Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia Buat Piala AFF 2024

Tak Perlu Dinaturalisasi, 3 Diaspora Ini Layak Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia Buat Piala AFF 2024

Tampil di luar negeri dan tak perlu lagi dinaturalisasi, para diaspora ini layak dipanggil Shin Tae-yong untuk perkuat Timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2024.
Media Thailand Bergumam, Kok Bisa Timnas Indonesia Menang Tanpa Kebobolan dari Arab Saudi, Padahal Negaranya Saja Kalau Lawan Mereka Harus...

Media Thailand Bergumam, Kok Bisa Timnas Indonesia Menang Tanpa Kebobolan dari Arab Saudi, Padahal Negaranya Saja Kalau Lawan Mereka Harus...

Keberhasilan Timnas Indonesia kandaskan Arab Saudi di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 dapat reaksi dari media Thailand. Mereka merasa iri akan hal itu
Terpopuler: FIFA Pastikan Timnas Indonesia Bisa Lolos Langsung Piala Dunia, hingga China yang Merasa Dicurangi Wasit Saat Lawan Jepang

Terpopuler: FIFA Pastikan Timnas Indonesia Bisa Lolos Langsung Piala Dunia, hingga China yang Merasa Dicurangi Wasit Saat Lawan Jepang

Fifa pastikan Timnas Indonesia bisa lolos langsung Piala Dunia asal memenuhi syarat ini, hingga China yang merasa dirugikan wasit, jadi dua kabar terpopuler.
Anak Kesayangan Jose Mourinho Tunda Tawaran Naturalisasi Timnas Indonesia, Pilih Tunggu Dipanggil Belanda Meski Sulit

Anak Kesayangan Jose Mourinho Tunda Tawaran Naturalisasi Timnas Indonesia, Pilih Tunggu Dipanggil Belanda Meski Sulit

Punya garis darah keturunan Indonesia membuat Jayden Oosterwolde menjadi sorotan untuk bergabung membela Timnas Indonesia
Selengkapnya
Viral