Hingga akhirnya Anisa berani melaporkan kejadian yang ia alami kepada pihak kampus secara diam-diam. Pihak kampus pun mengusut kasusnya bersama tim investigasi, sebab kejadian yang dialami Anisa sempat berlangsung di area kampus.
“Padahal disini aku udah kehabisan nafas dan bersyukur aku ga tewas ditempat, sampe akhirnya kejadian penganiayaan terulang kembali di bulan januari dan akhirnya aku memberanikan diri untuk melapor lagi ke pihak kampus secara diam-diam” kata Anisa.
“dan bersyukur pihak kampus dengan tim investigasi nya usut kasus ini karna sebelumnya pelaku juga pernah menganiaya di ‘area kampus’ yang lumayan cukup parah, verbal abuse terus berlangsung hingga 11 feb kemarin hingga aku akhirnya sadar dan memberanikan diri untuk bilang orang tua,” sambungnya.
Kemudian Anisa mengungkapkan bahwa dirinya telah menceritakan kepada pihak orang tua, kampus, serta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPA) RI.
Ilustrasi Kasus Penganiayaan Terhadap Wanita. (ist)
Selain itu, orang tuanya juga turut membantu mengurus semua proses laporan. Serta pihak kampus dan pengacara UPH kini telah sampai pada proses akhir untuk mengusut kasus tersebut.
“Yang pastinya orang tua aku yang ngurus ini semua dari proses hingga sudah naik ke PPA bersyukur Tuhan baik sama aku, semua proses nya cepat dan dipermudah, dan juga sekarang pihak kampus serta lawyer UPH sedang memproses final step untuk kasus ini,” ungkapnya.
Load more