Jakarta, tvOnenews.com - Lagi-lagi terjadi sebuah kasus penganiayaan di negeri ini, diduga kejadian ini dialami oleh Anisa Sakinah, mahasiswi Universitas Pelita Harapan (UPH) Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. Penganiayaan yang dialami mahasiswi tersebut diduga dilakukan oleh kekasihnya sendiri, Benedict Jevon Kusuma.
Kejadian penganiayaan yang dialami Anisa Sakinah diketahui publik setelah cuitannya viral pada media sosial Twitter pada Jumat (17/2/2023).
Dalam akun Twitter pribadinya tersebut, Anisa Sakinah membeberkan kronologi penganiayaan yang ia alami diduga akibat perbuatan dari sang kekasih, Benedict Jevon Kusuma.
Cerita dugaan penganiayaan tersebut dibagikan olehnya melalui akun Twitter @annisasknh8.
“Aku ANISA SAKINAH mahasiswi uph management business angkatan 2022 telah dianiaya oleh BENEDICT JEVON KUSUMA mahasiswa uph management business angkatan 2020 yang sekarang sedang magang di tempat bekerja papah nya di Atria puri kembangan,” tulisnya dalam unggahannya.
“Penganiayaan yang aku alamin sebenernya sudah berlangsung lama, dari yang pertama kali itu di tgl 7 juni 2022 hingga yang terakhir yang aku terima itu sabtu lalu yaitu verbal abuse, sebenernya aku udah sempat melaporkan kejadian penganiayaan ini dari tgl 22 Desember,” ungkap Anisa.
Potret Terduga Pelaku Kasus Penganiayaan terhadap Anisa Sakinah. (ist)
Anisa mengaku sempat memaafkannya, sebab diduga pelaku memohon kepadanya serta berjanji untuk tidak mengulanginya kembali. Sehingga Anisa menghentikan proses laporannya yang sempat dilayangkan pada (22/12/2023).
“Tetapi karena pelaku memohon maaf dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi akhirnya dengan bodohnya aku maafin dan tidak aku lanjutkan proses laporannya karna aku berpikir bahwa dia ‘akan berubah’ ternyata itu kesalahan terbesar aku, terlalu naif memang,” tuturnya.
Setelah itu, mahasiswi UPH mengaku sempat mendapatkan penganiayaan hebat saat dirinya memilih untuk turun dari mobil terduga pelaku serta tidak pulang bersamanya.
“Penganiayaan yang ke 4 adalah penganiayaan yang paling parah dari sekian banyak, pelaku menganiaya aku secara membabi buta hanya karna aku memilih turun dari mobil pelaku dan pulang ga bareng sama dia, pelaku menganiaya aku mulai dari nyeret aku masuk ke mobil dan memaksa,” tulis Anisa dalam unggahannya.
“Sampe dorong aku masuk ke mobil dia, tonjok hidung aku sampe geser, jedotin kepala aku ke dashboard,kaca, dan stir mobil, jambak aku, tampar aku, seret dan banting aku ke tanah dan yang paling parah cekik aku sambil bilang ‘mat* lo ya anj**g gapernah dengerin gue bant’,” lanjutnya.
Ilustrasi Kasus Penganiayaan Terhadap Wanita. (ist)
Hingga akhirnya Anisa berani melaporkan kejadian yang ia alami kepada pihak kampus secara diam-diam. Pihak kampus pun mengusut kasusnya bersama tim investigasi, sebab kejadian yang dialami Anisa sempat berlangsung di area kampus.
“Padahal disini aku udah kehabisan nafas dan bersyukur aku ga tewas ditempat, sampe akhirnya kejadian penganiayaan terulang kembali di bulan januari dan akhirnya aku memberanikan diri untuk melapor lagi ke pihak kampus secara diam-diam” kata Anisa.
“dan bersyukur pihak kampus dengan tim investigasi nya usut kasus ini karna sebelumnya pelaku juga pernah menganiaya di ‘area kampus’ yang lumayan cukup parah, verbal abuse terus berlangsung hingga 11 feb kemarin hingga aku akhirnya sadar dan memberanikan diri untuk bilang orang tua,” sambungnya.
Kemudian Anisa mengungkapkan bahwa dirinya telah menceritakan kepada pihak orang tua, kampus, serta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPA) RI.
Ilustrasi Kasus Penganiayaan Terhadap Wanita. (ist)
Selain itu, orang tuanya juga turut membantu mengurus semua proses laporan. Serta pihak kampus dan pengacara UPH kini telah sampai pada proses akhir untuk mengusut kasus tersebut.
“Yang pastinya orang tua aku yang ngurus ini semua dari proses hingga sudah naik ke PPA bersyukur Tuhan baik sama aku, semua proses nya cepat dan dipermudah, dan juga sekarang pihak kampus serta lawyer UPH sedang memproses final step untuk kasus ini,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, ia juga menyertakan beberapa bukti bahwa Anisa sering diperas dan melakukan kekerasan verbal. Atas kejadian tersebut, Anisa juga berharap warganet dapat membantu untuk viralkan kasus tersebut.
“Salah satu rekaman kejadian pelaku tau aku merekam dan trying rebut hp aku dan gigit jari aku sampe retak! Tolong bantu up kasus ini,” ujar Anisa.
“Ga cuma fisik, verbal abuse juga selalu aku dapetin baik di chat atau langsung. Dan uang aku juga diperas! Kalau ga aku tf dia akan marah atau bt, dan kalau ketemu pasti dibahas,” lanjutnya
“Aku minta tolong untuk warga twitter untuk up kasus ini, karena sampe detik ini pelaku belum tertangkap dan masih aktif serta bebas berkeliaran,” pungkasnya.
Laporan Anisa Sakinah, mahasiswi Universitas Pelita Harapan (UPH) Tangerang, Banten yang mengaku dianiaya oleh teman prianya, Benedict Jevon Kusuma ditindaklanjuti oleh Polres Tangerang Selatan.
"Terkait viralnya seorang mahasiswi UPH yang menjadi korban penganiayaan, bahwa benar kita dari Polres Tangerang Selatan, pada tanggal 15 Februari 2023, telah menerima laporan polisi dari yang bersangkutan dengan dugaan tindak penganiayaan," ujar petugas Humas Polres Tangerang Selatan, Ipda Galih, seperti yang dikutip oleh tvOnenews dari viva.co.id pada Sabtu (18/2/2023).
Menurutnya, kasus dugaan penganiayaan tersebut saat ini masih dalam proses penyelidikan petugas Reserse Kriminal Polres Tangerang.
"Kita masih lakukan pemeriksaan dan untuk kejadian penganiayaan yang dialami korban, yang dilaporkan pada kami terjadi di sekitar tanggal 25 November 2022 lalu,” katanya.
Hingga pada pembuatan informasi ini, unggahan tersebut masih menjadi sorotan oleh warganet. Terlihat cuitan tersebut sudah mengumpulkan sebanyak 33 ribu Retweets serta 86 ribu likes. (kmr)
Load more