Megawati Soekarno Putri sebelumnya viral setelah menyindir ibu-ibu yang gemar ke pengajian, dalam video yang sama, mantan Presiden RI ke-5 itu ogah cucu-cucunya dinikahi pria pendek dan jelek.
Mulanya Megawati memamerkan lima cucunya yang cantik dalam acara Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting yang diinisiasi BKKBN pada Kamis (16/2/2023) di Jakarta.
“Cucu saya tujuh, lima perempuan, dua laki-laki. Alhamdulillah mungkin akhir tahun ini atau permulaan tahun depan yang lima jadi sarjana,” katanya di The Opus Grand Ballroom.
Selain cantik dan tampan, Megawati menyebut cucu-cucunya itu berpostur tinggi ideal. Dia pun memberikan wejangan agar mereka selektif memilih pasangan.
“Jadi sekarang udah aku bilang, kalau ada yang naksir nggak usah klenger dulu ya, dijejer-jejer aja, liatin dulu, supaya tanding,” ujarnya.
“Jangan nyari yang pendek ya. Bener lho, saya bilang dari sisi ilmu genetika itu merusak banget. Aduh nggak dah. Hahaha,” imbuhnya.
Megawati menegaskan bahwa dirinya tidak ingin anak dan cucunya dipersunting oleh orang-orang sembarangan. Dia pun tidak sungkan-sungkan untuk berbicara apa adanya.
“Saya pokoknya ceplas ceplos. Yang satu itu (tingginya) 180 cm, Ini kan yang lima perempuan cantik-cantik, aku kan sayang to kalau dipek (diperistri) wong elek (orang jelek)," katanya.
“Aku kalau ngeliat anak sekarang, aih, ini ibunya kemana ya,” ucapnya.
Ini bukan yang pertama pernyataan Megawati menjadi kontroversi di sosial media. Sebelumnya dia heran mengapa ibu-ibu Indonesia gemar ikut pengajian.
“Maaf beribu-ribu maaf, saya sampe mikir gitu, iki pengajian ki sampai kapan toh yo, anake arep dikapakke (ini pengajian sampai kapan, anaknya mau diapain)?,” ujarnya.
Sebagai solusinya, Megawati lalu meminta agar Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Menteri PPPA Bintang Puspayoga agar menyusun kurikulum rumah tangga agar bisa dijadikan pedoman oleh ibu-ibu dalam mendidik anak.
"Bukan berarti nggak boleh, saya pernah pengajian kok. Maksud saya nanti Ibu Risma saya suruh nanti, Bu Bintang saya suruh, tolong bikin manajemen rumah tangga," ucapnya.
Pernyataan tersebut kemudian memperoleh tanggapan dari berbagai tokoh, mulai dari MUI, Ustaz Abdul Somad, hingga para pengamat politik.
Load more