Jakarta, tvOnenews.com - Nama Agnes Gracia (16) terseret dalam pusaran kasus penganiayaan David Ozora (20) yang dilakukan oleh Mario Dandy (17) pada Selasa (22/2/2023) di kawasan Jakarta Selatan.
Kasus ini pun seketika menarik perhatian publik nasional. Netizen atau warganet di sosial media ramai-ramai menyamakan Agnes Gracia dengan Putri Candrawathi.
“Putri Candrawathi penyebab institusi Polri hancur lebur kepercayaan publiknya. Agnes Gracia Haryanto penyebab institusi Kementerian Keuangan hancur lebur kepercayaan publiknya,” cuit salah satu akun Twitter dengan 6 ribu lebih retweet.
Sebagaimana diketahui, Agnes menjadi sebab pertemuan Mario Dandy (pacar Agnes) dan David Ozora (mantan pacar Agnes) yang berujung pada aksi penganiayaan.
Kasus penganiayaan David Ozora ini kemudian menyeret nama ayah Mario Dandy yakni Rafel Alun Trisambodo yang menjabat sebagai Kepala Bagian Umum Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Selatan II.
Akibat ulah anaknya, Rafel Alun resmi dicopot dari jabatannya oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Selain itu harta pribadi dan keluarga Rafel Alun pun ditelanjangi oleh warganet.
Sosok pejabat pajak itu terungkap memiliki aset mewah yang melimpah dan tak wajar, sehingga membuat warganet bertanya-tanya tentang sumber harta Rafel sebagai pejabat eselon III PNS.
Tak mau kliennya disamakan dengan kasus lainnya, pengacara Agnes Gracia Mangatta Toding Allo menyebut bahwa Agnes bukanlah provokator sebagaimana keterangan yang banyak beredar di sosial media.
“Jadi memang dicek di BAP, klien kami tidak ada niatan untuk itu. Ini murni pilihan yang diambil saudara tersangka (Mario Dandy),” ujarnya kepada awak media Sabtu (25/2/2023).
Menurutnya, Agnes bahkan sudah memperingatkan Mario Dandy dua hingga tiga kali agar tidak melakukan tindak kekerasan.
“Bahkan di mobil saat turun. Dia secara psikis diam, dan pada saat korban tergeletak dia memegang kepalanya dan minta pertolongan,” jelas Mangatta.
Agnes disebut murni hanya ingin mengambil beberapa barang pribadinya termasuk kartu pelajar yang terbawa oleh David Ozora.
Load more