tvOnenews.com – David (17) korban penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satriyo (20) di Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Senin (20/2/2023) ternyata merupakan seorang mualaf. Diketahui, pemilik nama lengkap Cristalino David Ozora ini mualaf sejak 3 tahun yang lalu.
Belum lama ini, viral sebuah cuplikan video yang diunggah akun Twitter @noeruzzaman, Muhammad Nuruzzaman yang merupakan salah satu tokoh GP Ansor membagikan video David yang tengah dalam proses mualaf.
“Ini David 3 tahun yang lalu saat datang sendiri minta disyahadatkan di daerah Muntilan Magelang,” tulis pria yang biasa disapa Kang Zaman,
Dalam video, David terdengar mengucapkan kalimat syahdat. Usia anak petinggi GP Ansor itu masih 14 tahun. Dia datang sendiri memutuskan untuk menjadi mualaf. Muhammad Nuruzzaman kemudian menyinggung soal kekejaman yang dilakukan oleh Mario Dandy Satrio.
“Yang hatinya nggak remuk melihat semua kejadian ini, IBLIS!!!,” sambung Kang Zaman.
Unggahan itu sontak menuai berbagai komentar dari sejumlah pihak. Ternyata, David memutuskan mualaf tanpa ada paksaan alias atas kemauan sendiri.
“Saya pernah liat ini, saat itu bapaknya yang mualaf juga nganter. Kalo gak salah mas @noeruzzaman nanya apakah ada pemaksaan dari bapaknya dan dijawab tidak,” kata akun Feby Fiona.
Feby pun mengaku sangat salut dengan jalan pikir David yang memutuskan masuk Islam tanpa paksaan.
“Salut anak sekecil itu bisa mengambil keputusan. Cepat pulih ya David.. di agama saya ada cerita David melawan goliath.. juara kamu,” sambungnya.
David, korban penganiayaan Mario Dandy Satriyo ternyata merupakan anak dari salah satu petinggi GP Ansor yakni Jonathan Latumahina. Jonathan sendiri merupakan seorang mualaf. Diketahui, setelah David masuk Islam, dia memutuskan untuk bergabung di Pondok Pesantren di kawasan Bogor yakni PonPes Inggris Assalam Gunung Geulis.
Pemicu Penganiayaan yang Dilakukan Mario Dandy Satriyo
Mario Dandy Satrio (20) anak dari pejabat pajak menjadi sorotan setelah melakukan penganiayaan terhadap David (17) hingga berujung koma di rumah sakit. Sejak kasusnya viral, akun TikTok Mario pun banyak dicari.
Kasus penganiayaan David menghebohkan publik, pasalnya dia sendiri bukan anak sembarangan. Ayahnya merupakan salah satu petinggi GP Ansor. Sedangkan, Mario Dandy Satrio merupakan anak pejabat pajak yang hobi memamerkan kekayaan.
Diketahui, penganiayaan dipicu dari rasa cemburu Mario karena pacarnya berinisial A bercerita soal pengalaman tak enak yang dilakukan oleh korban. Hal ini dikonfirmasi oleh Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam pada Jakarta, Rabu (22/2/2023).
"Penganiayaan terhadap anak ini berawal dari adanya informasi yang diterima oleh tersangka Mario Dandy dari Saudari A. Saudari A menyatakan ke tersangka bahwa telah dilakukan perbuatan yang tidak baik oleh David kepada Saudari A," ungkap Ade Ary Sryam.
Lalu, beberapa hari sebelum kejadian A diminta Mario Dandi Satrio untuk menghubungi David dengan alasan mengembalikan kartu pelajar korban.
"Kemudian atas informasi tersebut beberapa hari sebelum kejadian tersangka mencoba mengkonfirmasi hal tersebut kepada korban. Kemudian korban tidak menjawab dan tidak bisa bertemu. Akhirnya pada tanggal 20 Februari (2023) saksi A itu menghubungi lagi korban dan menyatakan ingin mengembalikan kartu pelajar milik korban," ungkap Ade Ary.
Namun, di sana David justru dihadang oleh Mario dan keempat tempatnya dan dihajar hingga tak sadarkan diri.
"Pelaku menendang kaki korban sehingga korban terjatuh. Kemudian pelaku memukul korban berkali-kali menggunakan tangan kanan pelaku. Kemudian saat korban sudah terjatuh, pelaku menendang kepala korban. Kemudian menendang perut korban," pungkasnya.
Hingga saat ini proses penyelidikan masih berlanjut, Mario Dandy Satriyo telah ditahan. Lalu, ada sosok lainya yang ditetapkan sebagai tersangka yakni Shane Lukas (19) yang merupakan teman Mario. Dia turut memprovokasi agar Mario Dandy memukul David.
Selain itu, publik juga meminta agar Agnes turut diperiksa dan dibongkar perannya dalam penganiayaan David Ozora. (rka)
Load more