Jakarta, tvOnenews.com - Di saat acara Catatan Demokrasi tvOne, Wakil Bupati Indramayu, Lucky Hakim ditanya soal tanggapannya tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), atau penyelenggara negara harus tidak hidup hedonis, dan flexing.
Tanggapan Lucky Hakim pun membuat terkejut publik, hingga menuai komentar dari para netizen dan analisis kebijakan publik.
Lantas, bagaimana tanggapan Lucky Hakim? Ia menanggapi, bahwa penyelenggara negara harus mengacu kepada ases kepatutan atau merasa berempati kepada masyarakat di tempat orang itu menjabat.
"Jadi, ini bukan berarti fasilitas ini didapatkan dengan sah atau pun tidak melanggar aturan. Tetapi, tidak memperhatikan nuansa masyarakat. Jadi saya rasa sebagai pejabat publik harus memiliki empati, harus juga mengubah tata kramanya, mengubah pola postingan di media sosialnya," ujar Lucky Hakim di acara Catatan Demokrasi tvOne, Selasa (28/2/2023) malam.
Sementara, Analis Kebijakan Publik, M Said Didu yang juga hadir di acara tersebut mengaku happy. Hal itu lantaran saat ini publik sedang sensitif terhadap gaya pejabat publik yang hedonis itu.
"Itu saya happy saya, saya ini juga bekas pejabat hampir 32 tahun," ujarnya.
Jadi ke depannya, ia meminta protokol pejabat itu tidak lagi membunyikan sirene mobil saat di jalan.
"Di Jakarta itu hanya Presiden dan saya berharap polisi di jalan berhenti membunyikan sirene kendaraannya, itu mengganggu semua. Siapa pun pejabat publiknya," ujar M Said Didu.
Kemudian, ia juga berharap protokol di bandara dikurangi, baik itu ibu pejabat dan teman-teman ibu pejabat.
"Karena saya melihat, temannya ibu pejabat kalau mau berangkat pakai protokolnya. Jadi ini kurangi semua. Maka dari ini, persempitlah ruang pejabat untuk menunjukan hedonismenya," bebernya. (aag)
Load more