Banjarnegara, Jawa Tengah – Sebanyak 200 ribu bibit tanaman kopi ditanam di dataran tinggi Dieng. Langkah ini dilakukan untuk mencegah terjadinya erosi dan potensi tanah longsor.
“Ada 200 bibit tanaman kopi yang dibagikan kepada petani di pegunungan Dieng. ini sebagai salah satu bentuk konservasi karena di pegunungan Dieng banyak yang rawan longsor. Juga untuk mencegah terjadinya erosi,” kata Kepala Perwakilan BI Purwokerto Samsun Hadi di Desa Dieng Kulon, Jumat (15/10).
Selama ini, petani di sekitar pegunungan Dieng banyak yang menanam sayuran dan buah salak. Tanaman tersebut tidak memiliki akar yang kuat, sehingga tidak bisa menahan tanah longsor atau erosi tanah.
“Selama ini masyarakat banyak menanam sayuran seperti kentang, kobis dan lainnya. Ada juga di bagian bawah banyak tanaman salak yang juga tidak memiliki akar yang kuat,” terangnya.
Lebih lanjut, Samsun mengatakan, 200 ribu bibit ini merupakan target BI Purwokerto untuk menanam 1 juta kopi di daerah Banjarnegara. Saat ini, sudah tertanam 460 ribu kopi yang tersebar di sejumlah desa di Banjarnegara.
“Target kami, di tahun 2022 penanaman 1 juta tanaman kopi bisa tercapai. Sekarang baru 460 ribu bibit kopi yang sudah ditanam,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan Banjarnegara Totok Setya Winarna menyebut ada sekitar 60 persen wilayah di Banjarnegara merupakan dataran tinggi. Sehingga banyak daerah yang masuk rawan tanah longsor. Harapannya dengan penanaman kopi bisa menguatkan tanah dan menambah penghasilan petani.
Load more