LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Kombes Pol. Sumy Hastry Purwanti, Ahli Forensik Jadi Saksi Eksekusi Freddy Budiman
Sumber :
  • Kolase tim tvOnenews.com

dr Sumy Hastry Purwanti, Ahli Forensik Jadi Saksi Saat Eksekusi Freddy Budiman: Diikat Lalu Taruh Di Tiang

Ahli Forensik Kombes Pol. dr Sumy Hastry Purwanti atau yang kerap disapa dr Hastry menceritakan detik-detik menjelang Freddy Budiman akan dieksekusi mati.

Senin, 6 Maret 2023 - 15:58 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Nama Freddy Budiman kini kembali terdengar, terpidana ini kembali dibicarakan oleh masyarakat lantaran terdakwa Ferdy Sambo dalam kasus Brigadir J dengan hukuman pidana Mati, hukuman yang sama dengan Freddy Budiman.

Mantan gembong narkoba kelas kakap ini telah dieksekusi mati pada 29 Juli 2016 oleh regu tembak dari Brimob Polda Jawa Tengah di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Freddy Budiman divonis mati karena telah terseret kasus peredaran narkoba berulang kali. Kasus narkoba pertamanya pada Maret 2009, pada waktu itu polisi menggeledah kediamannya di Apartemen Surya, Cengkareng, Jakarta Barat.

Jeruji besi tidak membuatnya jera, setelah dinyatakan bebas dari jeruji besi, Freddy Budiman kembali melancarkan aksinya. Bahkan saat ia berada di dalam penjara, Freddy masih bisa mengendalikan peredaran narkoba dengan jaringan yang kuat dan anak buah yang banyak.

Menjelang hari eksekusinya, Ahli Forensik Kombes Pol. dr Sumy Hastry Purwanti atau yang kerap disapa dr Hastry menceritakan detik-detik menjelang Freddy Budiman akan dieksekusi mati.

Baca Juga :

Seperti apa cerita dr Hasty saat dirinya menjadi tim dokter pada eksekusi Freddy Budiman? Simak informasinya berikut ini. 

Persiapan Eksekusi Freddy Budiman

Ahli Forensik, Dr Sumy Hastry Purwanti atau yang dikenal dengan dr Hastry menceritakan pengalamannya saat menjadi tim dokter saat Freddy Budiman akan dieksekusi.

dr Hastry menjelaskan saat diwawancarai Denny Darko dalam sebuah video yang diunggah pada kanal Youtube Denny Darko menceritakan pengalaman kerjanya menjadi tim dokter pada momen eksekusi terpidana mati, salah satunya Freddy Budiman.

“Sampai terakhir 2016, yang kita ketahui mungkin Freddy Budiman ya, kita latihan juga,” ungkap dr Sumy Hastry Purwanti.

Ahli Forensik tersebut mengatakan bila akan dilakukan eksekusi seseorang, butuh persiapan serta latihan yang matang. 


Potret Kombes Pol. dr Sumy Hastry Purwanti. (Ist)

“Latihannya dengan Tim Brimob juga, jadi bagaimana mereka mau dieksekusi, persiapannya, pakaikan baju, diikat lalu ditaruh di tiang,” ujarnya.

“Kita laporan, saya sebagai tim dokternya, tempel titik tembaknya biar jelas. Karena kan dilakukan dimalam hari,” sambungnya.

Sehari sebelum dieksekusi mati, dr Hastry melakukan pengecekan kondisi dan kesehatan Freddy Budiman.

Setelah dilakukan pengecekan kondisi, setiap narapidana yang akan dieksekusi mati diberikan baju berwarna putih dan diberikan titik hitam sebagai sasaran menembak. Hal ini agar para terdakwa pidana mati tidak merasakan sakit yang lama.

“Napi dikasih baju putih dan titiknya tempelnya hitam. Memang dipersiapkan seperti itu. Dan ditutup kepalanya,”  jelasnya. 

“(titik tembak) posisi jantung. Kita mencari tepat di jantung agar tidak menderita lama. Jadi memang perlu dilatih, tim Brimob juga perlu latihan ” sambungnya. 

Selain itu, untuk menenangkan kondisinya, bagi umat Islam akan didampingi Ustaz, sementara untuk napi yang beragama Nasrani akan didampingi oleh pendeta.

“Ada pendekatan supaya mereka siap,” tutur dr Hastry.

Setelah melakukan eksekusi, selanjutnya dilakukan pengecekan kondisi kesehatan. Hal ini guna memastikan narapidana dalam kondisi baik setelah dieksekusi kemudian akan diserahkan kepada pihak keluarga.

“Kita menyiapkan tempat misalnya meninggal setelah dieksekusi sudah disiapkan tempat, meja, kafan. Ada yang minta dikafani atau pet, pakaian semua disuapkan. Saat latihan tidak melibatkan narapidana,” jelasnya.

Kemudian, Denny Darko juga menanyakan pada dr Hastry mengenai perilaku narapidana sebelum dieksekusi.

Dokter tersebut mengatakan beberapa napi merasa ikhlas, dzikir selama menjelang hari eksekusi mereka, termasuk Freddy Budiman.

“Dari beberapa napi tuh ada yang benar-benar ikhlas (hukuman mati), baik, dzikir, termasuk Freddy Budiman itu misalnya,” ungkapnya.

Detik-Detik Eksekusi Freddy Budiman

Freddy Budiman yang dikenal sebagai bandar narkoba kelas kakap yang menjelang akhir kematiannya memantapkan hati memilih jalan hijrah. Tampak Freddy mengubah penampilannya, yang dulunya memiliki rambut jambul pirang dan urakan.

Namun, menjelang eksekusi mati dirinya lebih sering memakai kopiah, gamis putih panjang dan memanjang janggutnya.

Tidak sampai disitu, Freddy Budiman yang dikenal sebagai bandar narkoba terbesar di Indonesia mengimbau kepada masyarakat agar menjauhi narkoba. Terutama orang-orang yang masih terjebak di bisnis haram tersebut.

"kalau bisa meninggalkan hal itu (narkoba), dan hukuman mati kalau bisa cepat-cepat lari ke Tuhannya (bertobat). Apalagi yang dicari pak? ucap Freddy saat berada di sel isolasi yang dilansir dari tayangan Kompas TV pada Selasa, 28 Februari 2023


Potret Freddy Budiman. (Eksklusif tvOne)

Freddy Budiman yang berada di sel isolasi itu tampak tersenyum dengan mengenakan gamis berwarna hitam dan peci putih. Diketahui Freddy telah mengubah penampilannya dan memilih jalan hijrah mendekat ke Tuhan.

Pria yang bertanggung jawab atas penyelundupan 1,4 juta pil ekstasi dari China itu dieksekusi mati pada usianya menjelang 40 tahun. Pria kelahiran Surabaya itu dieksekusi mati hanya 11 hari setelah ulang tahunnya yang ke-39.

Diketahui, Freddy Budiman lahir pada 18 Juli tahun 1977 dan dirinya dieksekusi mati pada 29 Juli 2016 sekitar pukul 20.00 WIB di LP Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Lalu dia dimakamkan di Surabaya, Jawa Timur.
Freddy dikenal sebagai gembong narkoba paling disegani di Indonesia dengan jaringan kelas internasional.

Pria yang pernah mengejutkan publik atas pernyataan ada sosok besar dibalik bisnis narkobanya itu berulang kali terjerat kasus peredaran narkoba di Indonesia. 

Seolah tak jera terjerat berulang kali terseret kasus narkoba, Freddy pertama kali dijerat kasus narkoba pada Maret 2009, pada waktu itu polisi menggeledah kediamannya di Apartemen Surya, Cengkareng, Jakarta Barat. Polisi menemukan 500 gram sabu, di kala itu dirinya divonis 3 tahun dan 4 bulan.

Setelah dinyatakan bebas dan menghirup udara segar, Freddy kembali berurusan dengan hukum pada tahun 2011. Saat itu ia ditangkap di Jalan Benyamin Sueb, Jakarta Pusat. Polisi pun menemukan barang bukti berupa 300 gram heroin, 27 gram sabu.

Tak hanya itu, polisi juga menemukan 459 gram bahan pembuat ekstasi. Atas perbuatannya tersebut, Freddy dijatuhi vonis 9 tahun penjara.

Setahun mendekam di balik jeruji besi LP (Lembaga Pemasyarakatan) Cipinang, Freddy kembali berurusan dengan aparat penegak hukum karena terlibat peredaran narkoba.

Meski di dalam penjara, Freddy diketahui masih dapat mengendalikan peredaran narkoba dengan jaringan yang kuat dan anak buah yang banyak.

Freddy terbukti mengorganisasi penyelundupan 1,4 juta pil ekstasi dari China pada mei Tahun 2012 silam. Akibat perbuatannya tersebut, Freddy kemudian dijatuhkan vonis hukuman mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada 15 Juli 2013.

Freddy Budiman saat itu dieksekusi bersama empat terpidana hukuman mati lainnya di Nusakambangan. Hidup pria 39 tahun ini berakhir lewat timah panas dari senapan panjang milik Regu Tembak Brimob di Lapangan Tunggal Panaluan, Nusakambangan. (ind/kmr)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Temui Ratusan Ojol Perempuan di Jawa Timur, Menteri PPPA Terharu: Hati Saya Tidak Kuat, Ibu-Ibu Begitu Tangguh

Temui Ratusan Ojol Perempuan di Jawa Timur, Menteri PPPA Terharu: Hati Saya Tidak Kuat, Ibu-Ibu Begitu Tangguh

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (MenPPPA), Arifatul Choiri Fauzi menemui ratusan ojek online (Ojol) perempuan di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Respons Berkelas Erick Thohir usai Bos JDT Sebut PSSI-nya Malaysia Butuh Sosok seperti Dirinya: Kalau Ingin Investasi di Indonesia Kita Welcome 

Respons Berkelas Erick Thohir usai Bos JDT Sebut PSSI-nya Malaysia Butuh Sosok seperti Dirinya: Kalau Ingin Investasi di Indonesia Kita Welcome 

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir memberikan respons soal bos Johor Darul Takzim (JDT), Tunku Ismail Idris menyebut FAM butuh sosok seperti dirinya untuk sepak bola Malaysia.
Ibu Mertua Azizah Salsha Jelaskan Pratama Arhan Memang dari Desa dan Keluarga yang Miskin, tapi...

Ibu Mertua Azizah Salsha Jelaskan Pratama Arhan Memang dari Desa dan Keluarga yang Miskin, tapi...

Ibu mertua Azizah Salsha jelaskan Pratama Arhan memang dari desa dan keluarga yang miskin, simak kisahnya...
Kisah Awal Mula Yoka Jualan Kain Kafan Live di TikTok

Kisah Awal Mula Yoka Jualan Kain Kafan Live di TikTok

Seorang pria di Kota Bandung berjualan kain kafan secara live di TikTok. Bahkan yang mengelitik hingga mengundang berbagai komentar nizten, dalam mempromosika kain kafan ada seorang yang bercosplay sebagai pocong.
Kunjungi Pulau Tidung, Pramono Sebut Kepulauan Seribu Masa Depan Jakarta

Kunjungi Pulau Tidung, Pramono Sebut Kepulauan Seribu Masa Depan Jakarta

Calon Gubernur (cagub) Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung menyambangi Pulau Tidung di Kepulauan Seribu pada Jumat (8/11).
Liga Europa: Kekecewaan Ivan Juric Lihat AS Roma Gagal Menang Lawan Tim Semenjana, Sebut Timnya dalam Perasaan Negatif

Liga Europa: Kekecewaan Ivan Juric Lihat AS Roma Gagal Menang Lawan Tim Semenjana, Sebut Timnya dalam Perasaan Negatif

Pelatih AS Roma, Ivan Juric berikan respons setelah anak asuhnya gagal raih kemenangan saat hadapi tim semenjana Union Saint-Gilloise di lanjutan Liga Europa.
Trending
Respons Netizen Singapura Usai Lion City Sailors Kena Comeback Persib Bandung: Stadion Jalan Besar Jadi Kandang Maung

Respons Netizen Singapura Usai Lion City Sailors Kena Comeback Persib Bandung: Stadion Jalan Besar Jadi Kandang Maung

Bermain di laga lanjutan AFC Champions League Two 2024-2025, Lion City Sailors harus mengakui kehebatan Persib Bandung dengan skor akhir 2-3. 
Masih Ingat Kiki Amalia? Mantan Istri Kiper Terbaik Timnas Indonesia Pada Masanya, Tak Disangka Ternyata Nasibnya kini...

Masih Ingat Kiki Amalia? Mantan Istri Kiper Terbaik Timnas Indonesia Pada Masanya, Tak Disangka Ternyata Nasibnya kini...

Kiki Amalia, pernah menikah dengan mantan kiper Timnas Indonesia, Markus Horison. Dulu sempat viral, bagaimanakah kabarnya sekarang? Simak artikelnya di bawah!
Reaksi Hajime Moriyasu saat Tahu Harga Tiket Laga Timnas Indonesia vs Jepang, hingga Respons Shin Tae-yong Lihat Daftar Pemain Samurai Biru

Reaksi Hajime Moriyasu saat Tahu Harga Tiket Laga Timnas Indonesia vs Jepang, hingga Respons Shin Tae-yong Lihat Daftar Pemain Samurai Biru

Begini reaksi Hajime Moriyasu saat tahu harga tiket pertandingan Timnas Indonesia vs Jepang di GBK, hingga respons Shin Tae-yong lihat daftar pemain Jepang.
Thailand dan Timnas Indonesia U-20 Senasib, Suporter Gajah Perang Beri Reaksi Begini usai Drawing Piala Asia U-20 2025

Thailand dan Timnas Indonesia U-20 Senasib, Suporter Gajah Perang Beri Reaksi Begini usai Drawing Piala Asia U-20 2025

Thailand dan Timnas Indonesia U-20 senasib di Piala Asia U-20 2025, seorang suporter Thailand berikan reaksi ketar-ketir usai hasil undian fase grup turnamen.
Demi Tumbangkan Jepang dan Arab Saudi di SUGBK, Shin Tae-yong Isyaratkan  Pemain Ini Ikut Perkuat Timnas Indonesia

Demi Tumbangkan Jepang dan Arab Saudi di SUGBK, Shin Tae-yong Isyaratkan Pemain Ini Ikut Perkuat Timnas Indonesia

Timnas Indonesia tengah menyiapkan segala kematangannya dalam melakoni laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Buntut Kalah dari Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Pelatih Mualaf Ini Dipecat Malah dapat Banyak Uang Kompensasi

Buntut Kalah dari Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Pelatih Mualaf Ini Dipecat Malah dapat Banyak Uang Kompensasi

Philippe Troussier yang mualaf ini didepak oleh VFF buntut pencapaian buruk Vietnam, yang dibantai Timnas Indonesia 0-3 dalam putaran kedua Kualifikasi Piala ..
Pratama Arhan Akhirnya Jujur ke Grace Tahir soal Pemain Asing di Indonesia Sangat Dimanjakan? Kata Suami Azizah Salsha, Sebenarnya...

Pratama Arhan Akhirnya Jujur ke Grace Tahir soal Pemain Asing di Indonesia Sangat Dimanjakan? Kata Suami Azizah Salsha, Sebenarnya...

Pratama Arhan akhirnya bicara jujur soal perbedaan kondisi pemain asing di Indonesia dan luar negeri. Menurut suami Azizah Salsha itu ada perlakuan khusus yang…
Selengkapnya
Viral